ZONA RIAU. COM - Pekanbaru - Terjadinya penurunan anggaran provinsi untuk Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tahun ini dianggap sebagai sebuah perjuangan yang sudah sesuai dengan mekanisme serta prosedurnya.

Jika tahun 2015 yang lalu, anggaran provinsi untuk Kabupaten Rohil mencapai Rp876 miliar, maka di tahun ini, Rohil hanya mendapatkan Rp147 miliar. Artinya terjadi pengurangan sebesar Rp729 miliar.

"Kalau tahun 2015 yang lalu, banyak program yang tidak bisa dilaksanakan karena belum adanya DED, adanya program yang bukan menjadi kewenangan provinsi dan berbagai penyebab lainnya," kata Asri Auzar, anggota DPRD Riau dari Rohil kepada riauterkinicom, Selasa (21/06/16).

Berhubung tahun 2015 banyak program yang tidak bisa dilaksanakan karena berbagai faktor tersebut. Maka tahun 2016, pihaknya tidak ingin hal itu terulang kembali sehingga pihaknya hanya mampu memperjuangkan anggaran sebesar Rp147 miliar.

"Kita tidak mau apa yang terjadi di 2015 terulang kembali, makanya tahun 2016 ini, semua program yang diajukan untuk Rohil sudah sesuai mekanismenya. Mudah-mudahan tidak ada lagi pemangkasan atau program yang tidak bisa dijalankan tahun ini," ungkapnya.

Lebih lanjut ditegaskannya, untuk tahun 2017 mendatang, ia dengan anggota dewan dari Rohil yang lain akan memperjuangkan peningkatan besaran anggaran dari provinsi. Jika tahun 2016 mendapatkan Rp147 miliar, maka di tahun 2017 diupayakan akan ditingkatkan.

"Kita akan perjuangkan peningkatan anggaran di tahun 2017. Besaran anggaran yang ada di 2015, kita upayakan bisa kembali dianggarkan di tahun 2017, tentunya dengan segala program yang sesuai dengan ketentuannya," jelas politisi Demokrat ini.

Terakhir ia menyebut, turunnya anggaran provinsi untuk Rohil tahun ini sudah disampaikan pihaknya kepada seluruh masyarakat Rohil. Salah satunya dalam reses anggota dewan, beberapa waktu yang lalu.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, gubernur Riau sampaikan adanya penurunan anggaran provinsi untuk Rohil tahun 2016 ke masyarakat Bagansiapiapi. Rohil tahun ini hanya menerima Rp147 miliar dari tahun sebelumnya Rp876 miliar. ***(ary)