Home
 
 
 
 
Sekdes Keritang Abaikan Wartawan, Pemkab Inhil Diminta Berikan Sosialisasi Tentang Peran Pers

Kamis, 23/06/2016 - 13:12:20 WIB

Wartawan Zonariau.com Alvyn H
TERKAIT:
   
 
ZONA RIAU. COM - Kemuning - Bulan puasa sudah berjalan, Hari raya pun sudah didepan mata namun bukan berarti aktivitas setiap orang berhenti sejenak melainkan aktivitas atau kegiatan tetaplah berjalan sebagaimana biasanya.

Inilah yang dilakukan oleh rekanan wartawan putera riau yang hendak silaturahmi ke salah satu kantor desa di kecamatan kemuning, yakni desa keritang, kamis 9/6/16.

Seperti diketahui bahwa pers memiliki fungsi tersendiri salah satunya yaitu  menyebarluaskan informasi demi kepentingan masyarakat luas, dan pers juga merupakan  mitra seluruh instansi pemerintah demikian juga dengan masyarakat.

Namun sangat disayangkan jika peranan pers ditengah-tengah masyarakat sering diabaikan oleh pihak-pihak tertentu, tak jarang juga rekanan yang berprofesi sebagai wartawan dipandang sebelah mata oleh segelenitir oknum pejabat pemerintahan baik ditingkat kabupaten, kecamatan bahkan di tingkat aparat desa. Jika hal itu terjadi lantas dimana artinya pers yang merupakan mitra pemerintah itu?

Hal ini menjadi pengalaman berharga yang dialami langsung oleh Alvyn salah seorang wartawan koran mingguan yang saat itu mendatangi kantor desa keritang kecamatan kemuning untuk silaturahmi sambil membagikan koran.

Dimana pada saat itu alvyn yang juga wartawan media online zonariau.com tersebut merasa tidak nyaman dengan sikap sekdes keritang bernama sarman yang terindikasi arogan dan tidak bersahabat dengan awak media.

Alvyn menuturkan bahwa sesampainya ia dikantor desa keritang, seperti biasanya ia mengetok pintu dan mengucapkan salam, ia pun diajak masuk dan dipersilahkan duduk oleh salah seorang staf desa keritang, dan sarman juga yang berada di kantor desa tersebut turut menyalami.

Namun ketika rekan wartawan itu menyampaikan tujuannya untuk silaturahmi dan memberikan koran kepada sekdes keritang itu, dengan wajah murungnya sarman menjawab bahwa dalam bulan puasa ini mereka lebih suka membaca al-quran dibanding membaca koran.

"Ahhhhh....Kalau sekarang ini, dalam bulan puasa ini kami sering membaca al-quran dibanding koran pak", ucap alvyn yang menirukan ucapan sekdes sarman tersebut.

Alvyn pun menyambut dengan senyum manis sambil menjawab, "wahhh mantap itu pak itu bagian dari ibadah, tapi tak salah juga kan jika saya berbagi berita kepada bapak, jawab alvyn dengan halus.

Setelah koran diberikan kepada sekdes tersebut, sontak saja sarman mengambilnya dan membacanya secara pintas, kemudian koran itu dikembalikan lagi kepada wartawan putera riau itu dalam keadaan utuh dan tiba-tiba saja sekdes itu beranjak meninggalkan ruangan dan bergegas menuju ruangan perangkat desa lainnya.

Alvyn mulai tak nyaman dengan sikap sarman yang melontarkan ucapan demikian, apalagi koran yang diberikan itu dikembalikan seolah-olah berita dikoran itu tak berarti dimatanya, lebih tak nyamannya lagi saat rekan wartawan itu ditinggal begitu saja oleh sang sekdes.

"Saat saya kasih dia koran, dia ambil dan dibacanya sepintas saja lalu dikembalikan lagi ke saya, padahal koran itu saya berikan secara gratis untuk berbagi berita ehhhh malah dikembalikannya lagi, tutur alvyn.

Lanjut alvyn, setelah koran itu dikembalikan, sekdes itu tiba-tiba beranjak pergi keruangan staf desa lainnya dan tak muncul-muncul lagi, padahal itu pertama kali saya datang ke kantor desa itu, apa salahnya dia ngomong kalau ada kesibukannya yang lain pasti kita maklum kok, tapi kalau seperti ini kan nampak tidak beretika, cetus alvyn dengan kecewa.

Sepertinya sikap cuek oknum pejabat pemerintah diwilayah inhil ini bukan hal yang asing lagi, kejadian ini seringkali dijumpai diberbagai instansi pemerintah lainnya apalagi pejabat pemerintah ditingkat kecamatan dan desa terkesan tertutup dengan awak media, entah apa yang timbul dalam benak para oknum pejabat ini yang sepertinya alergi jika berpapasan dengan awak media, sepertinya pemkab inhil perlu melakukakan sosialisasi kepada aparaturnya  terkait pentingnya peranan pers di negara ini.

Terkait kejadian ini alvyn pun menyayangkan sikap tak terpuji sang sekdes tersebut, dan ia berharap supaya kedepannya kejadian ini tidak terjadi lagi khususnya kepada insan pers.

"Saya sangat menyayangkan sikap sekdes itu, sangat tidak bersahabat, beliau itu perlu belajar lagi untuk memahami peranan pers yang merupakan pilar keempat demokrasi di negeri ini, bagaimana kita bisa mengetahui potensi-potensi apa yang ada di desa tersebut sedangkan sikap aparat desanya saja tertutup kepada kita, ujar alvyn dengan kecewa.

Dan saya berharap pengalaman tak menyenangkan ini tidak terjadi lagi, ada baiknya pemerintah kabupaten indragiri hilir memberi himbauan kepada jajarannya untuk bisa menghargai profesi seseorang, jangan hanya karena ulah segelintir oknum pejabat hubungan awak media dengan pemerintah kacau balau, tutup alvyn hulu yang juga sekertaris umum DPD LSM Peduli SDM Provinsi Riau-Kabupaten Indragiri Hilir itu.(Efi)
Home