Home
 
 
 
 
Pakar Menemukan 75 Persen Dari 150 Perempuan Bekerja Alami KDRT

Jumat, 05/08/2016 - 07:57:02 WIB

Ilustrasi
TERKAIT:
   
 
ZONA RIAU. COM - Pelalawan - Pakar ilmu Sosial dari UIN SUSKA Riau, DR Jumni Nelli M.Ag mengatakan dari 150 perempuan bekerja yang menjadi responden penelitian tercatat sebanyak 73 persen mengalami perlakuan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Bentuk-bentuk KDRT itu beragam dengan persentase yang berbeda pula, dan ini sekaligus menggambarkan persoalan kekerasan terhadap perempuan perlu menjadi kepedulian serius semua pihak," kata Jumni Nelli di Pekanbaru.

Pendapat demikian disampaikannya dalam "series meeting tentang kelembagaan SDGs untuk menggali input-input dari sektor akademisi, pakar dan ahli yang digelar Bappeda Riau bersama UNDP.

Menurut dia, dari 73 persen perempuan yang mengalami KDRT itu antara lain sebesar 82 persen tidak diberi nafkah materi dan batin, sehingga kasus ini banyak memicu isteri menggugat cerai suaminya.

"Gugat cerai dilayangkan pengadilan agama lebih karena isteri ingin mendapatkan status yang jelas tentang dirinya. Berdasarkan penelitian perempuan yang mengajukan gugat cerai adalah ditinggal suami mereka kurun waktu dua tahun hingga sepuluh tahun," katanya.

Kasus KDRT lainnya, katanya lagi, kekerasan seksual sebesar 19 persen, kekerasan psikis sebesar 93 persen seperti suami sering menghardik, membentak, dipanggil secara kasar dan 19 persen lainnya kasus suami mengambil duit hasil pendapatan isteri bekerja.

Si istri dalam kasus ini, katanya lagi, jarang membantah karena desakan suami yang mengatakan bahwa perempuan bisa menghasilkan uang karena diizinkan suami, jadi duit hasil jerih payah isteri adalah duit suami.

"Setelah merampas uang isterinya, suami bersenang-senang, berfoya-foya bahkan berselingkuh dengan perempuan lain," katanya.(Nin)




Home