Danrem Brigjen TNI Nurendi Rela Tak Rayakan HUT RI Demi Demi Karlahut Tidak Meluas
ZONA RIAU. COM - Rohil - Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han) rela berada di Rokan Hilir saat peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-71 tanggal 17 Agustus 2016.
Keberadaannya untuk sama-sama berjuang dengan prajurit memadamkan api dan menghilangkan asap. Kondisi ini menurutnya sama sewaktu zaman awal merdeka 17 Agustus 1945, ada yang upacara, ada yang masih berjaga, berjuang, dan yang tidak ikut upacara, supaya situasi menjadi tertib kembali, sedangkan sekarang juga dilakukan seperti itu akibat karlahut dan kabut asap.
" Maka dari itu saya mengambil kesimpulan, biar aja saya sama-sama berjuang. Ada yang upacara, ada yang berjuang, semuanya bersama-sama kita melakukan tugas. Sama, mereka memperingati, kita juga menjaga. Supaya yang memperingati itu bisa berjalan, tertib, aman dan lancar," kata Danrem, Rabu (17/8/16)
Danrem berpesan terhadap prajurit di Posko Karhutla Subsatgas Kabupaten Rokan Hilir, tugas pokok jelasnya terhitung dari sekarang padamkan api, hilangkan asap.
" Apinya hilang, asapnya belum tentu cepat hilang. Dan bila asapnya belum hilang, jangan tinggalkan lokasi. Malam, tetap ada yang jaga. Terbukti sekarang, sore kemaren, sudah sembilan, bahkan mungkin nol, karna apinya tidak ada, tidak kena satelit, sembilan kalau ndak salah sore, dari 46," katanya.
Bila satu areal terbakar, kemudian apinya dipadamkan, tertiup angin malam hari, nyala, bisa beberapa tempat terbakar lagi. " Sehingga sekarang terekam. Satu areal bisa sembilan, bisa sebelas, menjadi 96. Dua kali lipat. Satu titik, mati, malam itu tertiup angin, nyala diujung sana, nyala diujung sini, akhirnya sekarang, 96," tambahnya.
Danrem minta dua prajurit bertugas melaksanakan pembinaan kepada perangkat desa, pemuka masyarakat dengan mengajak mereka sama-sama memadamkan api, salah satu strateginya, memberitahukan jika asap terus ada, maka generasi muda akan terkena penyakit paru-paru dan bisa otaknya lemah.
Kemudian dijelaskan Danrem, mereka juga melakukan operasi imbangan,berupa operasi yustisi ditempat-tempat rawan kebakaran, yang sudah terbakar, diperbatasan hutan lindung, dihutan, lahan-lahan tak jelas, jika menemukan orang, ditanyakan keberadaannya, termasuk KTP.
Ditempat yang sama, Bupati Rohil Suyatno dalam sambutannya merasa sedih melihat kondisi Rokan Hilir kembali terjadi karlahut dan kabut asap. "Makanya saat kami turun kelapangan, bila kita ketemukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kami akan sikat habis. Contohnya kemaren saya sama Pak Danrem, Pak Dandim, Pak Kapolsek juga, gubuk-gubuk yang ada di hutan itu, saya rubuhkan.
" Mereka minta waktu sama saya dua hari, tidak ada dua hari dua hari, hari itu juga, itu ada gubuk kemaren kita rubuhkan," jelas Suyatno.
Dalam rangka mengantisipasi karlahut semakin meluas kedepan, sebagaimana telah diberi masukan oleh Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han) kepadanya, dalam waktu dekat akan dilakukan operasi yustisi untuk kependudukan, dimana saat ini Rokan Hilir menjadi sasaran pendatang dari luar, karena masih banyak kawasan hutannya.
" Kami akan melakukan razia nanti, bagi pendatang-pendatang yang identitasnya tidak jelas, itu akan kita proses, tentunya dengan jajaran pihak kepolisian," ujarnya.
Operasi yustisi menurutnya salah satu upaya Pemkab Rohil memberikan yang terbaik untuk negeri seribu kubah. "Apalagi hari ini Pak Danrem hari ini tidak apel tujuh belasan,memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia di provinsi, tapi beliau bergabung bersama-sama kita, itu menandakan keprihatinan beliau terhadap negeri ini, terhadap provinsi ini, mudah-mudahan dengan kehadiran beliau, bersama TNI dan Polri, kami tentunya sangat berharap betul, tenaga-tenaga, kami tau persis, tenaga dari TNI maupun Polri ini siap 24 jam di lapangan," katanya. (alpian)