Home
 
 
 
 
Sekda Ahmad Hijazi Membuka Secara Resmi Festival Tradisional Pacu Jalur 2016 Kuansing

Kamis, 25/08/2016 - 15:47:09 WIB

Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi saat menyampaiakan kata sambutan pada acara Festival Tradisional Pacu Jalur 2016 di lapangan Limuno Teluk Kuantan, Kamis ( 25/8/2016 )
TERKAIT:
   
 
ZONA RIAU. COM - Talukkuantan - Sekretaris Daerah ( Sekda ) Provinsi Riau, Ahmad Hijazi membuka secara resmi Festival Tradisional Pacu Jalur 2016 di lapangan Limuno Teluk Kuantan, Kamis ( 25/8/2016 ).
 
Dijadwalkan sebelumnya Menteri Pariwisata RI, Arif Yahya dan Gubernur Riau , Arsyadjuliandi Rachman akan hadir pada acara pembukaan pacu jalur yang merupakan kebanggaan masyarakat Kuansing.

Sekalipun tidak dihadiri dan dibuka langsung oleh menteri, namun antusias pagelaran tradisonal Kuansing ini di meriahkan  dengan suguhan tari massal Mangonji yang diperagakan lebih kurang 700 orang penari.

Selain batalnya kehadiran Menteri Pariwisata dan Gubri, empat duta besar, yang sebelumnya juga direncanakan hadir juga batal ke Kuansing. Yang hadir memenuhi undangan hanya perwakilan konsulat jenderal Malaysia di Pekanbaru.

Prosesi acara pembukaan dimulai dari laporan ketua panitia pelaksana, H Halim dan selanjutnya kata sambutan dari perwakilan tokoh ada Kuansing yang diwakili Datuk Bisa Edyanus. Sementara kata sambutan dari Gubernur Riau  dibacakan oleh  Sekda Provinsi Riau Ahmad Hijazi sekaligus  membuka acara  Festival Tradisional Pacu Jalur 2016.

Festival Tradisional Pacu Jalur 2016 Kuansing ini di ikuti  198 peserta, dan akan digelar  hingga 28 Agustus 2016. Untuk pertama  ada 198 jalur akan berpacu dalam 99 kali hilir dan yang menang berhak untuk melaju ke hari kedua.

Perlombaan Pacu Jalur Taluk Kuantan memakai penilaian sistem gugur. Sehingga peserta yang kalah tidak boleh turut bermain kembali. Sedangkan para pemenangnya akan diadu kembali untuk mendapatkan pemenang utama. Selain itu juga menggunakan sistem setengah kompetisi.

Regu yang selalu menang hingga perlombaan terakhir itulah yang menjadi juara. Perlombaan meriah ini dimulai dengan tanda yang cukup unik, yaitu dengan membunyikan meriam sebanyak tiga kali. Meriam ini digunakan karena bila memakai peluit, suara peluit tidak akan terdengar oleh peserta lomba. Karena luasnya arena pacu dan riuh penonton yang menyaksikan perlombaan.

Pada dentuman pertama jalur-jalur yang telah ditentukan urutannya akan berjejer di garis start dengan anggota setiap regu telah berada di dalam jalur. Pada dentuman kedua, mereka akan berada dalam posisi siap untuk mengayuh dayung.

Setelah wasit membunyikan meriam untuk yang ketiga kalinya, maka setiap regu akan bergegas mendayung melalui jalur lintasan yang telah ditentukan.

Menurut cerita warga,  penentu kemenangan pada lomba Festival ini tidak tergantung dari ukuran dan kapasitas jalur dan jumlah peserta pacu. Melainkan  ditentukan dari kekuatan magis yang ada pada kayu yang dijadikan jalur dan kekuatan kesaktian sang pawang yang berpengalam. (Afif)




Home