Home
 
 
 
 
CAGAR BIOSFER GIAM SIAK KECIL - BUKIT BATU "Malang Sekali Nasibmu Kini."

Kamis, 20/10/2016 - 14:13:13 WIB

Anggota DPD RI Intsiawaty Ayus yang melihat Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu Kab. Bengkalis saat kunjungan pengawasan saya kemarin ke salah satu dari 7 cagar biosfer di Indonesia (17/10)
TERKAIT:
   
 
ZONA RIAU.COM - Bengkalis - Intsiawaty Ayus  anggota DPD RI dari Riau sungguh sangat peduli akan kerusakan lingkungan  di Riau. Legislator yang sering di panggil IA ini sampai menuliskan di media sosial FB nya sebagai berikut.

Menyedihkan, itulah kata dan rasa yang bisa saya gambarkan ketika melihat Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu Kab. Bengkalis saat kunjungan pengawasan saya kemarin ke salah satu dari 7 cagar biosfer di Indonesia (17/10). Banyak hal yang ingin saya ceritakan kepada kita semua bahwa betapa terkutuknya oknum-oknum yang menghabisi hutan sebagai cagar alam dan biosfer di Provinsi Riau. Ratusan ribu hektar hutan diatas lahan gambut dibabat habis hanya untuk kepentingan pemilik modal dan sesaat. Dimana-mana saat ini kita masih temukan tual-tual kayu alam sudah dipaket yang berkubik-kubik jumlahnya melewati kanal-kanal yang ada, semua ini harus dihentikan secara permanen bila kita tidak ingin merasakan dampak lingkungan luar biasa buruk dan bila tidak ingin meninggalkan luka bagi generasi mendatang.

Dalam kunjungan kemarin selain melihat kondisi fisik cagar biosfer saya juga sempat bertemu dan berdialog dengan 4 orang Polhut yang tetap berjaga di masing-masing pos serta masyarakat setempat yang melaporkan kepada saya tentang Illog ini, banyak cerita yang mereka sampaikan. Namun yang pasti jumlah mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan luas wilayah yang harus mereka kawal, bila tidak ada peran aktif dari kita masyarakat untuk membantu tentu semua itu tidak akan efektif.

Dalam penanganan persoalan ini saya mengapresiasi Kementerian LHK yang program "jahit" blok kanal di cagar biosfer ini sudah berjalan, dengan catatan masih perlu ditingkatkan lagi cara-cara dan program kita untuk menjaga dan melestarikan hutan yang sudah sakit ini. Disisi lain hal itu juga harus dibantu oleh para penegak hukum kita agar menindak tegas setiap pelaku Illog yang dapat menimbulkan efek jerah, jangan hanya menindak pelaku dilapangan. Namun juga harus menetapkan otak pelaku yang menjadi cukong para pembabat hutan dilapangan.

"Saya menghimbau kepada seluruh kita Rakyat Riau agar pro-aktif menjaga hutan dan lingkungan kita, jangan ragu-ragu untuk melaporkan ataupun untuk memperkarakan oknum yang kedapatan merusak dan merambah hutan (termasuk bila ada aparat yang sebagai backup)."

Semoga perambahan hutan ini bisa berhenti secara permanen agar fungsi hutan kita benar-benar kembali seperti sedia kala (walau harus puluhan bahkan ratusan tahun untuk menunggunya). Jangan sampai terjadi kedepannya bila ingin melihat pohon besar anak cucu kita harus ke kota, bukan malah ke hutan yang sebenarnya. ***

(Sumber : FB Intsiawaty Ayus )
Home