Zonariau.com - Madiun - Saat KPK menggeledah rumah pribadi dan tempat usaha Wali Kota Madiun, istri Wali Kota Madiun, Lies Bambang Irianto bersama Kabag Hukum Budi Wibowo dan seorang tukang kunci mendatangi rumah tersebut.

Istri orang nomor satu di Pemkot Madiun itu datang ke rumah pribadinya setengah jam setelah KPK masuk sekitar pukul 11.37 WIB.

Saat ditanyai terkait kedatangannya ke rumah pribadi, Lies enggan berkomentar sambil melambaikan tangan.

"Jangan, jangan," ujar Lies sambil berlalu masuk ke rumahnya.

Sebelum Lies masuk, seorang pria membawa kotak peralatan yang turun dari mobil KPK. Setelah turun dari mobil, pria itu dikawal anggota kepolisian masuk ke tempat usaha Wali Kota Madiun.

Informasi yang dihimpun, pria tersebut merupakan tukang kunci yang diminta bantuannya untuk membuka lemari besi. Setelah Lies masuk ke rumah, Kepala Bagian Hukum Pemkot Madiun, Budi Wibowo bersama seorang stafnya juga masuk ke dalam rumah pribadi dan tempat usaha Wali Kota Madiun.

Hanya saja, Budi tak bisa masuk ke dalam lantaran tidak diizinkan aparat kepolisian. Saat dikonfirmasi, Budi menyatakan kedatangannya sejatinya untuk membantu tugas KPK.

"Kami datang siapa tahu dibutuhkan. Tetapi ternyata kami tidak boleh masuk," ujar Budi.

Dia mengaku datang setelah mendapatkan pesan dari salah satu pimpinan di Pemkot Madiun. Pesan itu dikirimkan melalui SMS ke ponselnya.

Terkait bantuan hukum untuk Wali Kota Madiun yang hari ini diperiksa sebagai tersangka, Budi mengatakan, Wali Kota Madiun Bambang Irianto sudah menunjuk penasehat hukum sendiri.

Selain itu, sesuai kewenangan dan fungsinya, Bagian Hukum hanya bisa mendampingi kasus terkait tata usaha dan perdata saja.(Kompas.com/DLA)