JAKARTA - Suku Nias adalah kelompok masyarakat yang hidup di Kepulauan Nias. Sangat memegang adat istiadat dan budaya yang kental secara turun temurun. Hukum adat Suku Nias secara umum disebut fondrakö yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian.
Dari berbagai kekayaan adat istiadat yang dimiliki Suku Nias. Acara pernikahan salah satu yang memiliki keunikan yang khas. Unik dan khas karena harus melewati beberapa tahap atau proses yang tergolong rumit dan butuh waktu yang panjang hingga hari pernikahan yang dianggap sakral.
Sayangnya, beberapa orang dari suku lain mengatakan ada ritual aneh dalam setiap proses pernikahan Suku Nias, seperti yang baru-baru ini diungkapkan di Facebook oleh pemilik akun bernisial MH yang mengatakan bahwa: Ayah pengantin pria yang menjalani malam pertama dengan pengantin wanita.
Pernyataan itu sama sekali tidak benar. Sebab masyarakat Suku Nias sangat menjunjung tinggi norma dan nilai budaya yang positif.
Untuk menggali lebih dalam tentang adat istiadat Suku Nias, Pemuda Peduli Nias (PPN) menyelenggarakan diskusi dengan tema: "Mengenal Adat Istiadat Suku Nias".
Rencananya, diskusi ini akan dilaksakan pada hari Sabtu, 25/3/17. Dimulai pukul 15.00 – 18.00 WIB berlokasi di Grand Gado-Gado Boplo Salemba Jalan Kramat Raya No. 91, Paseban, Senen-Jakarta Pusat.
Adapun para tokoh nias yang menjadi narasumber, antaralain narasumber :
1. Pastor Johannes Hammerle Ofm.Cap (Budayawan), Pendiri Museum Pusaka Nias.
2. Pdt. Dr. Tuhoni Telaumbanua, STh, MTh (Ephorus BNKP).
3. Dr. Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI).
4. Firman Jaya Daeli (Tokoh Masyarakat Nias)
5. Dr. Niru Anita Sinaga,SH.,MH (umõnõ/menantu).
(Alvyn Hâ„¢)
