Gunungsitoli- Kasus dugaan pemerasan dan pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi yang bertugas di Polres Nias dari Satuan Narkoba berinisial DS terhadap seorang gadis dibawah umur SZ (16), hingga kini masih dalam tahap penyelidikan.

"Kasus ini masih dikembangkan dan perlu bukti-bukti yang kuat seperti menunggu hasil visum," ujar Wakapolres Nias, Kompol Herwansyah Putra, SH, Jumat (28/4/2017) malam, seperti yang dirilis rri.co.id.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan sementara, kata Herwansyah, personil Satres Narkoba mendapat informasi dari masyarakat bahwa disalah satu warnet di Kota Gunungsitoli ada yang sedang berpesta narkoba.

"Personil kita mendapatkan informasi ada warga sedang melinting ganja di warnet namun tidak ditemukan, malah yang diamankan sepasang remaja yang masih belasan sedang mojok di warnet," ungkap Wakapolres.

Selanjutnya, orang tua dari kedua pasang anak sekolah yang duduk di bangku kelas 11 tersebut melaporkan ke SPKT Polres Nias bahwa telah terjadi pemerasan dan pemerkosaan oleh oknum polisi kepada putrinya.

"Menurut pengakuan korban bahwa oknum melakukan aksinya didalam mobil setelah pasangan prianya dimintai sejumlah uang dengan ancaman memiliki video mesum keduanya," ungkapnya. 

Bukti visum nanti yang menentukan, lanjut Wakapolres, apakah benar korban telah diperkosa oleh oknum Polres Nias atau tidak. Dan jika terbukti maka pelaku akan berurusan dengan hukum dan begitu juga sebaliknya.

"Memang janggal. Tapi apapun itu kita tetap menunggu hasil visum. Jika itu terbukti maka oknum tersebut akan diberikan sanksi hukum hingga pada pemecatan," kata Wakapolres. (Alvin)

Sumber: www.rri.co.id