INHU- Terkait tindaklanjut tentang pemberitaan dugaan penggelembungan harga pupuk bersubsidi khusunya diwilayah kecamatan batang gansal kabupaten indragiri hilir, baru-baru ini pihak redaksi zonariau.com berhasil menghubungi Soehendra Djaya Selaku pemilik CV. Kuala Tani, 6/6/17.

Ketika dikonfirmasi vias seluler, Soehendra yang biasa dipanggil Indra tersebut kepada wartawan mencak-mencak karna dirinya dikait-kaitkan dalam masalah dugaan penggelembungan harga pupuk bersubsidi tersebut.

"Saya tanya dulu abang, kenapa saya dikait-kaitkan dalam masalah ini? Kalau mereka (pengecer) menjual dengan seperti itu, apa urusannya sama saya?, jawab indra kepada wartawan.

Pemilik CV. Kuala Tani itu pun mencoba memaksan wartawan zonariau.com untuk memberitahukan siapa sumber informasi itu.

" Siapa yang bilang begitu? Kalau pengecer saya yang bilang begitu, saya akan pecat bang, tidak begitu kenyataannya, pungkasnya lagi.

Lantas, wartawan zonariau.com mencoba menjelaskan bahwa sesuai UU Pers No. 1999 Tentang PERS, wartawan berhak untuk tidak menyebutkan narasumber demi melindungi keselamatan narasumber.

Pemberitaan ini semakin hangat mencuat kepublik karna adanya dugaan penggelembungan harga pupuk bersubsidi yang melampauhi ketentuan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang dijual para oknum pengecer kepada masyarakat.

Sementara, pengakuan sumber zonariau.com menyebutkan bahwa mereka menjual harga melampauhi HET kepada petani berdasarkan penebusan kepada distributor yakni CV. Kuala Tani yang juga harganya melambung tinggi.

Hingga pemberitaan ini dimuat, pihak redaksi zonariau.com belum mendapat kepastian apa sikap pemerintah menyikapi permasalahan ini. (Irwan F.)