Home
 
 
 
 
Aktivis Riau Suarakan Kolaborasi Batak Dan Nias di Pilkada Sumut 2018

Jumat, 30/06/2017 - 02:14:29 WIB

Ilustrasi .Dokumen zonariau.com
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU - Perhelatan demokrasi Pilkada Suamatra Utara untuk Tahun 2018 mendatang diharapkan dapat pemimpin yang memahami kemaslahatan masyarakat secara adil dan merata.

Hal ini disampaikan oleh Larshen Yunus Simamora selaku mantan Aktivis GMKI Riau kepada zoanriau.com (28/06/2017).

Larshen Yunus menjelaskan, selama ini Singgasana Pemprov Sumut hanya diperebutkan oleh kalangan Masyarakat Batak, Jawa dan Melayu. Dari batak sendiri terkadang mencalonkan lebih dari satu  pasangan yang pada akhirnya  hanya sekedar untuk memecahkan suara dari para pemilih.

"Saya usulkan, kalaupun mencalonkan diri cukup satu dari kalangan suku batak. Terserah utusannya dari Toba, Mandailing, Simalungun, Karo, maupun Pak-Pak. yang jelas harus 1 calon dari kalangan suku Batak," paparnya Yunus.

Yunus juga meminta agar suara tidak pecah baik dari Cagub DAN Cawagub satu yang ditonjolkan kedepan. Mantan aktifis inipun meminta untuk Pilkada Sumut tahun 2018 agar disandingkan satu calon dari Nias.

"Dengan terwakilkannya dari Nias maka suara tak akan pecah, kira harap kolaborasi Pilkada Sumut akan terwakilkan satu dari suku Batak bersanding dari suku Nias," pintanya Yunus.

Dengan demikian, apabila Kolaborasi antara Batak dan Nias bisa terwujud,  maka firasat yang selama ini hanya impian akan menjadi kenyataan.

Larshen Yunus berpendapat, dari beberapa periode belakangan ini, SUMUT masih dipimpin oleh kalangan dari suku melayu maupun Jawa. Sudah semestinya tampuk kepemimpinan berganti agar kita lihat ada perkembangan pembangunannya secara merata dan berlaku adil.

"Kita rindukan pemimpin Sumut kedepan benar-benar menaungi seluruh etnis,agama tanpa ada pergolakan," Ujarnya Yunus.

Dia menjelaskan, dari  33 Kabupaten/Kota  di Wilayah Provinsi Sumatera Utara, sampai saat ini masih terlihat lesu. Pembangunan tidak begitu signifikan,
bahkan ada dari beberapa khalayak yang menilai bahwa, para pemimpin di SUMUT selalu terlibat Korupsi yang berujung dipenjara.

"Ini tak sekedar menuduh, contohnya Mantan Gubernur Sumut H.Syamsul Arifin dan H. Gatot Pudjo Nugroho kan masuk penjara,"Terangnya Aktivis GMKI Riau ini.

Penuh harapan, untuk suksesi PILKADA Serentak di Provinsi Sumatera Utara tahun 2018 yang akan datang, sudah seharusnya kita Pilih, Dukung, Usung dan
Menangkan dari Pasangan Calon Kolaborasi antara Batak dan Nias." Siapapun orangnya, kalau berasal dari kedua suku tersebut pasti akan menang. Kita sangat merindukan pemimpin yang amanah untuk  kemakmuran Provinsi Sumatra Utara jauh lebih baik dari sekarang, paparnya Yunus berharap. (Las/zai)

Home