Nias Barat- Diusianya yang masih remaja, Ketua DPRD Kabupaten Nias Barat Ir. Nitema Gulo, M.Si ternyata telah meninggalkan Pulau Nias.

Pada tahun 1982 pria kelahiran Zuzundao ini kini telah berumur 52 tahun, ia  memilih merantau ke Deliserdang dan bersekolah di SMA Lubuk Pakam.

Usai lulus SMA,  Nitema mengikuti  sebuah program beasiswa di Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas Medan " Apa daya  orang kampung, niat saya mau kuliah teknik sipil seperti Soekarno tapi salah pilih jurusan menjadi teknologi hasil pertanian" kata nitema kepada media yang merupakan angkatan kedua di Unika Santo Thomas Medan ini.

Setelah lulus dari Unika tak membuat ia beranjak dari kampus tersebut, namum Nitema langasung dinobatkan sebagai dosen pertanian. Diwaktu yang tak berselang lama juga, ia pun diberangkatkan Uskup Sibolga AB. Sinanaga untuk melanjutkan pendidikannya ke institut pertanian Bogor (IPB). "Lulus dari IPB saya kembali Dosen di Unika hingga 2009." sambungnya.

Walaupun belum melepas jabatan sebagai Dosen, ternya sejak 2007  Nitema Gulo kerap pulang ke Nias.

Ia tak sekedar mengunjungin keluarga dan melihat tanah kelahirannya pasca dilanda Gempa Bumi dan Tsunami, melainkan aktif bekerja di Badan Rehabilitas Rekon-struksi (BRR) Nias Selatan.

Nitema menjabat pengembangan Ekonomi dan Usaha BRR Nias Selatan. Ia pun terlibat langsung dalam pembangunan pasar dan infrastruktur lainnya.

Berbekal penguasaan ilmu pertanian, ia lantas menggagas lahan pertanian, perkebunan dan peternakan ikan. " Saya bermimpi sudah saatnya mengabdi di Nias. terlebih dampak bencana masih mengancam perkonomian masyarakat. Bibit pohon karet saya bagikan sangat diterima masyarakat." Tambah Nitema.

Tak berhenti di BRR, pada 2009-2012 Ia bergabung dengan United Nations Develotmen Programment (UNDP) perseringkatan Bangsa-Bangsa (PBB). Nitema bekerja dalam proyek Nias Island Transition Projet (NITP). Pada tahun 2004 Nitema pun mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif dan berhasil menjadi ketua DPRD Kabupaten Nias Barat.

Nitema mencatat berbagai hal penting untuk pembangunan Nias Barat, Satu diantaranya sektor pendidikan." Saya meyakini ketertinggalan Nias Barat bisa diatasi dengan pendidikan, saya harapkan kuota beasiswa dari Pemerintah Provinsi dan Pusat dapat ditingkatkan, katanya.

Laporan: Yasa Gulo

Editor: Alvin