JAKARTA - Nuklir Korea Utara menjadi ancaman bagi dunia. Uji coba rudal balistik Pyong Yang tersebut mendapat sanksi dari PBB yang di prakasai Amerika Serikat.

Sanksi PBB tersebut tak menggetarkan hati pemimpin negeri Kumunis tersebut. Presiden Korea Utara Kim Jon Un tetap saja ngotot melakukan uji coba nuklirnya meski sudah mendapat ancaman dari Dewan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Setelah mendapat sanksi dari PBB, Pyong Yang malah mengancam balik negeri paman sam tersebut. Menurut Pyoyang, AS tak seharusnya merasa nyaman meski daratannya jauh dari Korea Utara.

Ditambah lagi tersebar informasi komunikasi Presiden Donal Trump (AS) dengan Presiden Korea Selaatan Moon Jae-In yang menyepakati sanksi terhadap Korea Utara.

Meskipun begitu, Presiden Korea Selatan masih berharap Pyong Yang masih terbuka bagi Kim Jong Un untuk membatalkan Nuklirnya.

Sementara Japang yang tak jauh dari negara Korea Utara menganggap uji coba rudal Korut ancaman nyata bagi negaranya.

Hal ini disampaikan menham Jepang Itsunori Onodera Rabu 9/8/2017. " Rudal Balisti Korea Utara menjadi ancaman baru bagi keamanan wilayah Jepang " Ungkap Itsunori sepeti dikutip siaran CNN/Reuters.

Untuk memperkuat keamanan wilayah Jepang dari ancaman Korea Utara, kini negara Sakura tersebut memperkuat pertahanan Nasionalnya diwiayah Barat yang melibatkan luar angkasa dan dunia Maya.

Jepang menganggap uji coba rudal Korut ancaman nyata bagi negaranya. Mereka pun menyusun strategi pertahanan baru, mulai dari ruang angkasa hingga media sosial.

Uji coba rudal Korea Utara ini menjadi topik utama pada forum regional Asean di Manila. (Dani/Zai)