Home
 
 
 
 
HM Wardan, Pendidikan Bukan Sekedar Program Tapi Gerakan Semesta

selasa, 02/05/2017 - 13:23:42 WIB


TERKAIT:
   
 

INHIL- Bupati Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan, menyampaikan bahwa pendidikan bukan hanya program semata tapi menjadi gerakan semesta yang harus didukung semua elemen masyarakat.

Hal ini disampaikan orang nomor satu di Inhil ini ketika menjadi pemimpin upacara pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardilnas) 2017 dan peringatan Hari Otonomi Daerah XXI, di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Inhil, Selasa (2/5/2017).

Dalam sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendi, yang dibacakan HM Wardan, bahwa tema Hardiknas 2017 2017: "Pendidikan dan kebudayaan sebagai gerakan pencerdasan dan penumbuhan generasi berkarakter pancasila."

Kata kunci dari tema tersebut, ucap Wardan, adalah “gerakan." Pendidikan harus dipandang sebagai ikhtiar kolektif seluruh bangsa. Karena itu, pendidikan tidak bisa dipandang sebagai sebuah program semata. "Kita harus mengajak semua elemen masyarakat untuk terlibat," ujar Wardan.

Semua elemen harus mendorong pendidikan menjadi gerakan semesta, yaitu gerakan yang melibatkan seluruh elemen bangsa: masyarakat merasa memiliki, pemerintah memfasilitasi, dunia bisnis peduli, dan ormas/LSM mengorganisasi.

Berbeda dengan sekadar “program” yang "perasaan memiliki atas kegiatan" hanya terbatas pada para pelaksana program, sebuah “gerakan” justru ingin menumbuhkan rasa memiliki pada semua kalangan. Mari kita ajak semua pihak untuk merasa peduli, untuk merasa memiliki atas problematika pendidikan agar semua bersedia menjadi bagian dari ikhtiar untuk menyelesaikan problematika itu.

"Gerakan pencerdasan dan penumbuhan generasi berkarakter pancasila adalah sebuah ikhtiar mengembalikan kesadaran tentang pentingnya karakter pancasila dalam pendidikan kita," kata Wardan.

Sudah digariskan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Itulah karakter pancasila yang menjadi tujuan pendidikan nasional kita.

Menumbuhkembangkan potensi anak didik seperti memerlukan karakteristik pendidik dan suasana pendidikan yang tepat. 

Di sinilah bapak, ibu dan hadirin sekalian, peringatan hari pendidikan nasional menjadi amat relevan untuk mengingatkan kembali tentang karakteristik pendidik dan suasana pendidikan.

Peringatan hari pendidikan nasional ini tidak bisa dilepaskan dari sosok Ki Hadjar Dewantara, yang pada tanggal 2 mei merupakan hari kelahiran bapak pendidikan Indonesia itu.

Ki Hadjar Dewantara menyebut sekolah dengan istilah “taman.” Taman merupakan tempat belajar yang menyenangkan. Anak datang ke taman dengan senang hati, berada di taman juga dengan senang hati, dan pada saat itu harus meninggalkan taman, maka anak akan merasa berat hati.

Pertanyaannya, sudahkah sekolah kita menjadi seperti taman? Sudahkah sekolah kita menjadi tempat belajar yang menyenangkan?

Sekolah menyenangkan memiliki beberapa karakter, di antaranya adalah sekolah yang melibatkan semua komponennya, baik guru, orang tua, siswa dalam proses belajarnya; sekolah yang pembelajarannya relevan dengan kehidupan; sekolah yang pembelajarannya memiliki ragam pilihan dan tantangan, di mana individu diberikan pilihan dan tantangan sesuai dengan tingkatannya; sekolah yang pembelajarannya memberikan makna jangka panjang bagi peserta didiknya.

Di hari pendidikan nasional ini, mari kita kembalikan semangat dan konsep ki hadjar dewantara bahwa sekolah harus menjadi tempat belajar yang menyenangkan. Sebuah wahana belajar yang membuat para pendidik merasakan mendidik sebagai sebuah kebahagiaan.

Sebuah wahana belajar yang membuat para peserta didik merasakan belajar sebagai sebuah kebahagiaan. Pendidikan sebagai sebuah kegembiraan.

Pendidikan yang menumbuh-kembangkan potensi peserta didik agar menjadi insan yang berkarakter pancasila. Ikhtiar besar kita untuk pendidikan ini hanya akan bisa terwujud apabila kita semua terus bekerja keras dan makin membuka lebar-lebar partisipasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam pendidikan.

"Mulai hari ini, kita harus mengubah perspektif bahwa pendidikan bukan hanya urusan kedinasan di pemerintahan, melainkan juga urusan kita dan ikhtiar memajukan pendidikan adalah juga tanggung jawab kita semua," ajak Wardan.

Diakhir pidato yang dibacakannya, Wardan masih mengajak mari teruskan kerja keras, kerja bersama ini. Semoga Allah SWT, tuhan yang maha kuasa selalu membimbing kita agar dapat meraih dan melampaui cita-cita bangsa kita tercinta ini. (ADV/aLVIN)

Home