Home
 
 
 
 
Pemkab Inhil Gelar Workshop Festival Kelapa Internasional

selasa, 11/04/2017 - 15:42:01 WIB


TERKAIT:
   
 
INHIL-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) menggelar
workshop dalam rangka pemantapan persiapan Festival Kelapa Internasional
di Aula Lantai V (Lima) Kantor Bupati Kabupaten Inhil, Tembilahan,
Selasa (11/4/2017) pagi.

Dalan workshop yang
dibuka oleh Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan, turut hadir Kepala
Subdirektorat Akses Perdagangan dan Investasi APEC Kementerian
Perdagangan RI Danang Prasta Danial beserta anggota  Sekretaris Daerah
Kabupaten Inhil, Said Syarifuddin, para Kepala Organisasi Perangkat
Daerah (OPD)  di lingkungan Pemerintah Kabupaten Inhil.

Festival
Kelapa Internasional yang diselenggarakan guna memperingati Hari Kelapa
se-Dunia yang jatuh pada tanggal 2 September 2017, dan Kabupaten Inhil
dipercayakan untuk menjadi ‘Tuan Rumah’ bagi 18 negara yang terhimpun
dalam Asian and Pacific Coconut Community (APCC).

Pada
festival Kelapa Internasional yang nantinya akan dimeriahkan dengan
berbagai rangkaian acara, seperti seni budaya, seminar, temu bisnis,
field trip dan suguhan 500 jenis kuliner berbahan dasar kelapa,
diselenggarakan selama 3 (tiga) hari sejak tanggal 9 September hingga 11
September 2017.

Sekretaris Daerah, Said
Syarifuddin dalam workshop mengungkapkan, pada Festival Kelapa
Internasional itu, pemkab Inhil juga menargetkan pemecahan 2 rekor Muri
sekaligus, yakni meminum 10.000 butir kelapa secara serentak dan suguhan
500 jenis kuliner berbahan dasar kelapa.

Sebelum
acara pembukaan festival kelapa internasional secara resmi dimulai,
Said Syarifuddin mengatakan, perwakilan dari 18 negara yang
berpartisipasi akan dijamu dalam Welcome Party di Kediaman Dinas Bupati
Inhil.

"Setelah acara seremoni pembukaan
Festival Kelapa Internasional, acara akan dilanjutkan dengan pameran di
lokasi penyelenggaraan dengan leading sector Dinas Promosi Daerah,"
ungkapnya.

Kemudian, lanjut Said Syarifuddin,
juga akan diadakan pemeran, seminar, temu bisnis dan ditutup dengan
kegiatan field trip bagi peserta. Yang mana, pihak penyelenggara akan
mengajak negara partisipan untuk mengunjungi lokasi pengolahan kelapa
terpadu yang menggunakan teknik tradisional hingga modern.

"Kunjungan
ditujukan ke lokasi pengolahan yang dilakukan oleh masyarakat dengan
teknik tradisional, mulai dari pemetikan kelapa hingga pengolahan
menjadi bahan jadi siap konsumsi. Begitu pula, dengan pengolahan secara
modern yang dilakoni oleh perusahaan - perusahaan industri berbasis
kelapa," katanya.

Said Syarifuddin, juga
menyampaikan dalam seminar tentang kelapa dan temu bisnis yang merupakan
upaya  mempertemukan pihak pengelola bisnis dan masyarakat petani
kelapa, serta Pemerintah selaku regulator perkelapaan.

"Leading
sector seminar tentang perkelapaan ini, nantinya adalah Dinas
Perkebunan Inhil. Akan ada 3 pihak yang menjadi pembicara dalam seminar,
yakni dari Prancis, Papua Nugini dan dari Indonesia sendiri yang akan
diwakili oleh salah seorang guru besar dari IPB. Selain itu, Pemkab
Inhil selaku penyelenggara akan mengundang Menteri  Pertanian RI sebagai
keynote speaker," paparnya.

Setelah beberapa
kegiatan tersebut dilaksanakan, pihak penyelenggara, dikatakan Said
Syarifuddin, juga akan melakukan pemutaran film dokumenter tentang
aktifitas perkelapaan di Kabupaten Inhil.

"Pemutaran film dokumenter ini juga nantinya akan ditonton oleh perwakilan dari 18 negara partisipan," tukasnya.

Bupati
Kabupaten Inhil, HM Wardan dalam workshop menyatakan, penyelenggaraan
Festival Kelapa Intenasional dalam rangka memperingati Hari Kelapa
se-Dunia tersebut, akan lebih memperkuat identitas Kabupaten Inhil
sebagai ‘Negeri Hamparan Kelapa Dunia’.

"Saya
merasa bangga dan bersyukur sekali, karena Kabupaten Inhil dipercayakan
menjadi ‘Tuan Rumah’ festival kelapa internasional. Tak pernah
terbayangkan, pada masa kepemimpinan saya hal ini akan terjadi,"
katanya.

Menurut Wardan, kepercayaan yang
diberikan oleh negara-negara APCC dan Indonesia untuk menjadikan
Kabupaten Inhil sebagai ‘Tuan Rumah’ festival kelapa internasional
merupakan hasil dari spirit atau semangat bersama antara Pemkab dan
Masyarakat Inhil dalam mempertahankan predikat ‘Negeri Hamparan Kelapa
Dunia’ selama ini.

"Wajar saja, sebab tidak ada
satu Kecamatan pun di Kabupaten Inhil yang tidak menghasilkan kelapa,
terlepas dari volume kelapa yang dihasilkan, banyak ataupun sedikit.
Begitu juga dengan kami selaku Pemerintah, yang tidak pernah memberikan
konsesi alih fungsi lahan di seluruh wilayah Kabupaten Inhil bagi para
investor, terkecuali bagi perkebunan kelapa," jelasnya.

Semua
hal yang dilakukan oleh Pemkab Inhil itu, dikatakan Wardan, tidak lain
merupakan upaya untuk mewujudkan dan mempertahankan predikat Kabupaten
Inhil sebagai daerah dengan mayoritas masyarakatnya adalah petani
kelapa.

"Sejak awal, saya telah concern tentang
persoalan kelapa di Inhil. Hal ini juga dituangkan dalam berbagai
program penyelamatan kebun kelapa rakyat. Sehingga, apa yang menjadi
tujuan untuk menjadikan Kabupaten Inhil menjadi ‘Negeri Hamparan Kelapa
Dunia’, secara bertahap dapat terwujud," ujarnya. 

Sementara,
menurut Danang kegiatan ini akan disupport oleh pemerintah pusat dalam
rangka mempromosikan potensi Indonesia. Untuk itu, lanjutnya, diharapkan
kepada panitia atau Pemkab Inhil, agar sesegera mungkin memfinalisasi
Rundown acara.

"Saat rundown acara telah
selesai, maka kami (Kemendag RI, red) akan mencoba mengajukannya kepada
staf Wapres (Wakil Presiden), Jusuf Kalla, dengan harapan Beliau bisa
turut menghadiri Faestival Kelapa Internasional ini nantinya," jelas
Danang.(Advetorial/alvin)
Home