Home
 
 
 
 
MERUJUK SURAT EDARAN CAMAT 2008
Aneh...Katanya Sosialisasi, Camat Ini Tak Mau Tampung Aspirasi Warga

Rabu, 04/10/2017 - 09:48:46 WIB

Surat edaran camat tahun 2008
TERKAIT:
   
 
BAGAN SINEMBAH - Camat Bagan Sinembah Sakinah M.Si, S.S.Tp, Sosialisasi taja Sosialisai Penghuni Rumah Liar (Ruli) dan Pedagang K 5   di Gedung Guru Bagan Sinembah Selasa 3/10/2017.

Ada sedikit keanehan dalam Sosialisasi tersebut, salah satu tokoh pedagang yang diakui  pedagang sebagai perwakilan mereka tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya.

Samsul Bahri adalah sosok yang dipercaya oleh pedagang K 5 untuk menyampaikan aspirasi para pedagang namun disayangkan pihak Sosialisasi taja Sosialisai Penghuni Rumah Liar (Ruli) dan Pedagang K 5 ini tak acuh.

Usai acara Sosialisasi Samsul Bahri saat ditemui Wartawan ditempatnya berdagang menyebutkan, para pedagang K 5  bukannya tidak mau ditertibkan namun semua itu harus memakai mekanisme dan shering pendapat dengan para pedagang.

Samsul Bahri menjelaskan, sesuai surat edaran  Camat sebelumnya yaitu Suwandi,S.Sos tahun 2008 para pedagang K 5 diperbolehkan berjualan disepanjang jalan Jend, Sudirman mulai dari depan pajak lama sampai  depan pajak baru.

" Saat itu Camatnya telah mengatur ketentuannya, dan para pedagang ya tunduk sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur dalam surat edaran itu,"Terang Samsul.

Lanjut Samsul, merujuk pada surat edaran tersebut para pedagang K 5 di izinkan berjualan disepanjang jalan Jend Sudirman dengan alasannya saat itu Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir sedang melaksanakan pembangunan kios di Pajak Baru dan Puja Sera di jalan Kapuas yang nantinya akan difungsikan sebagai tempat berjualan para pedagang dan disitulah baru kami berjualan sesuai dagangan kami sekarang jelasnya.

Foto Samadi Zai.
Samsul Bahri Harahap

" Surat edarannya itu masih ada, namun sampai sekarang apa yang dijanjikan Pemkab tersebut tidak kunjung direalisasikan. Nah, sekarang Camat baru yang baru ini sedikit aneh taja sosialisasi kepada masyarakat tapi aspirasi warga tak dihiraukan. Itu namanya pemaksaan kehendak," Ujarnya Samsul.

Samsul Bahri juga meminta kepada camat dan para upikanya agar melakukan pendekatan secara persuasif dengan para pedagang, adakan pembinaan agar para pedagang memahami maksud dan tujuannya.

" Para pedagang digusur dengan semena-mena kami pasti tidak mau apalagi kalau ada unsur pemaksaan kehendak para pedagang akan melawan," katanya Samsul. (Alpian)
Home