Home
 
 
 
 
Kawal! CV. PTT Pekanbaru Jadi Terlapor Penyalahgunaan Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Rabu, 25/10/2017 - 19:33:43 WIB


TERKAIT:
   
 
INHIL- Pupuk bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan kepada masyarakat melalui kelompok tani yang telah dibentuk sering kali menjadi ajang bisnis pihak-pihak tertentu untuk mengerok keuntungan pribadi.

Salah satunya, CV. PTT, Pekanbaru, yang menjadi terlapor dalam tindak pidana penyalahgunaan penyaluran pupuk bersubsidi. 

CV tersebut dilaporkan oleh  Sales Supervisor PT. Petrokimia  Gresik, kepada Sat Reskrim Polres Indragiri Hilir, karena diduga telah menyalurkan pupuk bersubsidi bukan pada peruntukannya.

Kapolres Indragiri Hilir AKBP Dolifar Manurung, S.IK, M.Si, melalui Kasat Reskrim AKP Arry Prasetyo, SH, MH, membenarkan adanya pengamanan Mobil Truck Colt Diesel BM 9945 BU, dan muatannya 128 karung Pupuk Bersubsidi Jenis NPK Phonska. Berawal pada hari Sabtu, 21/10/2017, dari laporan Kepala Gudang Air Molek,  bahwa ada Truck membawa Pupuk Bersubsidi Jenis NPK Phonska ke Kabupaten Indragiri Hilir, kepada Sales Supervisor PT. Petrokimia Gresik, Syaiful  Arief (54 tahun). Atas laporan tersebut, Syaiful bersama rekannya Sukarno (24 tahun) melakukan penelusuran dan di Jalan Lintas Provinsi Blok A Kelurahan Kempas Jaya Kecamatan Kempas, ditemukan Mobil Truck Mitsubishi Colt Diesel BM 9945 BU, sedangkan memindahkan muatannya ke mobil lain. Syaiful lalu menanyakan alasan pemindahan pupuk kepada sopir truk BM 9945 BU, yang bernama Nga (55 tahun), warga Pekanbaru, dan dijelaskan bahwa hal itu dilakukan atas perintah HA.

Dalam pemeriksaan administrasi, bersama Personel Polsek Kempas, diketahui bahwa pupuk bersubsidi itu, ditujukan untuk salah satu kios di Desa Pusaran Enok Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir. Atas kejadian tersebut, diduga ada kerugian negara, dan kemudian dilaporkan ke Sat Reskrim Polres Indragiri Hilir.

Saat ini, barang bukti Truck Colt Diesel BM 9945 BU dan 128 karung Pupuk Bersubsidi Jenis NPK Phonska, telah diamankan di Polres Indragiri Hilir untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
(Tim/Alvin)
Home