Home
 
 
 
 
Terkait Tragedi Berdarah Di Meranti
Keluarga Korban Penembakan Kecewa

Jumat, 03/11/2017 - 09:35:20 WIB


TERKAIT:
   
 
SELATPANJANG-Keluarga korban tragedi meranti berdarah kecewa dengan hasil pertemuan antara Komnas HAM dan Pemda kepulauan meranti.

Menjadikan situasi yang kondusif dan aman merupakan tanggung jawab kita bersama, dalam hal ini masyarakat mendukung penuh atas keinginan pemerintah juga berbagai pihak lainnya. Tapi dalam upaya penegakan hukum demi mencari keadilan, masyarakat dan khususnya keluarga korban tentunya butuh kepastian hukum dari proses yang sudah berjalan dan sudah sejauh mana upaya yang telah ditempuh. 

Dari informasi yang dirangkum melalui berbagai sumber, keluarga alm. isrusli korban penembakan di mapolres kep. Meranti,   Dan masyarakat meranti hingga saat ini belum mendapatkan kepastian hukum atas pelanggaran ham yang terjadi pada 25 Agustus 2016 terhadap korban Alm. Isrusli

Untuk itu keluarga korban dan masyarakat meminta kepada pihak-pihak yang berwenang, lembaga hukum negara seperti komnas ham juga melalui pemerintah setempat agar bisa mendorong dan mengawasi kasus tersebut sampai tuntas, mulai proses penyelidikan, penyidikan hingga peradilan sesuai dengan Hukum dan perundangan yang berlaku di negara republik Indonesia. 

Aktivis HAM yang tergabung dalam Petisi Bela Rakyat (Dedi Kurniawan & Alazhar Yusuf) juga kecewa dengan hasil pertemuan antara komnas ham dan pemda yang mengatakan kasus tragedi Meranti berdarah akan di tutup, seperti yang di lansir oleh senuju.com, pernyataan  seperti ini hanya menambah luka bagi keluarga korban dan masyarakat. Mengingat kasus ini belum ada ujungnya. Bagaimana kasus ini mau ditutup sedangkan persoalan hukum belum selesai, apakah puluhan anggota polres meranti  pelaku pengeroyokan terhadap alm. Afriadi sudah dihukum? Apakah penembakan terhadap alm. Isrusli sudah dipenjara? Apakah kerugian materil keluarga korban sudah terbayarkan? Apakah perasaan takut dan troumatik pihak keluarga sudah sembuh? Pertanyaan seperti inilah dari keluarga korban yang belum mendapatkan jawabannya.

Petisi Bela Rakyat juga meminta kepada pihak Pemda dan DPRD Meranti untuk membuatkan tugu atau monumen tragedi Meranti berdarah agar supaya kejadian ini menjadi pengingat dan tidak akan terulang lagi.
(alvin)
Home