Home
 
 
 
 
Serangan di Mesjid Yang Tewaskan 235, Menjadi Keperihatinan Serius Pemimpin Dunia.

Sabtu, 25/11/2017 - 15:04:33 WIB

Serangan di Mesjid Rawdah Sinai Utara Mesir yang menswaskan 235 jemaah dan 109 terluka.

 foto:Internet

TERKAIT:
   
 
JAKARTA - Penyerang di mesjid Rawdah Sinai Utara seusai salat Jumat yang menewaskan 235 orang, tragedi tersebut merupakan serangan teror terburuk di Mesir Jumat (24/11).

Serangan di Mesjid Rawdah ini mendapat keprihatinan pemimpin - pemimpin dunia. Presiden Mesir Abdel Fattah berjanji akan mngusut dan menggalang kekutan militernya untuk mengejar para pelaku pebuatan keji itu.

Akibat dari serangan tersebut dikabarkan 235 tewas dan 109 luka-luka. Tak hanya para jemaah yang ditembki scara brutal, ambulan juga ikut menjadi sasaran penembakan para pelaku penyerangan.

Seperti dikutip dari media online Ahram Online Mesir, saksi mata yang masih selamat menceritakan kronlogi kekejaman para pelaku penyerang menembak para jemaah dari belakang.

Ashraf Abu Salem 27 tahun menyebutkan," Milisi bersenjata masuk ke mesjid dan menembaki jemaah dari belakang." Terang. Salem.Salem melakukan pertolongan bagi yang terluka hingga bajunya bersimbah darah.

Seorang supir ambulans yang baru datang ditempat untuk menyelamatkan para korban penembakan ikut menjadi sasaran penembakan para pelaku.

"Saya ditembaki paaai senjata otomatis, saya sempat berbalik untuk menyelamatkan diri. Setelah aparat datang mengamankan lokasi baru saya masuk," Paparnya Osama.

Presiden AS Donald J. Trump dalam twiternya menyebutkan mengutuk teror bom dan serangan bersenjata di Masjid Al-Rawdah di Bir Al-Abed, Mesir. Trump menyebut serangan itu sebagai tindakan pengecut yang mengerikan.

"Teror yang mengerikan dan pengecut menyerang jemaah yang tak bersalah dan tak berdaya di Mesir," cuit Trump dalam akun Twitter-nya, Jumat (24/11/2017).

"Dunia tidak bisa menoleransi terorisme, kita harus mengalahkan mereka dengan militer dan mendiskreditkan ideologi ekstremis yang menjadi dasar keberadaan mereka," Sambung Trump.

Menurut Sekjen PBB Antonio Guterres menyebutkan serangan di Mesir itu merupakan perbuatan keji dan pengecut, tindakan terorisme bersifat kriminal dan tidak dapat dibenarkan, terlepas dari motivasi mereka, kata Guterres.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi meminta orang-orang Mesir untuk bersatu dalam menghadapi terorisme, dan bersumpah untuk membalas serangan tersebut. Presiden Sisi juga berjanji akan memulihkan keamanan dan stabilitas.

Serangan beringas di Mesjid  Rawdah ini yang menewaskan 235 dan 109 luka-luka menjadi hari berkabung bagi Negara Mesir hingga tiga hari.

Sementara pemimpin Vatikan Paus Fransiskus menyampaikan rasa belasungkawa atas kejadian di Mesir.

"Kekudusan-Nya menyertai semua orang yang memiliki niat baik dalam memohon agar hati yang dikeraskan oleh kebencian akan belajar untuk meninggalkan jalan kekerasan yang menyebabkan penderitaan yang begitu besar, dan merangkul jalan damai," kata Paus.

Melalui akun Twitter-nya Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan kecaman dan ucapan belasungkawa terhadap para korban.

"Saya sampaikan duka yang mendalam terhadap korban teror di Mesir. Indonesia mengutuk keras segala bentuk aksi teror," tulisnya Presiden Jokowi dalam cuitannya, Sabtu (25/11/2017). (tim/Dani)

Home