PEKANBARU - Pendidikan adalah hak anak Indonesia tanpa terkecuali,pendidikan adalah sebuah wahana mencapai kecerdasan anak bangsa. Mengingat masih banyaknya kasus-kasus anak-anak tak mampu yang sering terkendala dalam membayar uang-uang sumbangan di komite sekolah,   kepala dinas Pendidikan provinsi Riau Rudiyanto angkat bicara.

Rudiyanto ditemui di kantornya, Kamis 04/01/2018 mengatakan bahwa sumbangan sukarela yang di kelola oleh komite sekolah untuk menunjang operasional sekolah itu boleh, dengan syarat bahwa pelaksanaan nya pihak sekolah harus peka dan bisa bijaksana.

Ia menambahkan bahwa kepala sekolah harus dapat memetakan dan mengetahui siswa yang memang tidak mampu, siswa yang memang tidak mampu dan miskin harus dibebaskan dari sumbangan tersebut.

Kebijaksanaan ini harus didasarkan dengan rasa kemanusiaan,jelasnya.

" Tidak mungkin kan orang miskin, yang kehidupannya  makannya saja sulit di bebankan lagi dengan sumbangan2 tersebut, biarlah  komite dan kepala sekolah mengatur subsidi silang dari siswa yang mampu sehingga yang mampu dapat menolong yang tidak mampu, " jelasnya.

Rusdiyanto mencontohkan beberapa waktu lalu ada beberapa sekolah SMA sederajat yang meminta izin melaksanakan tour, maka saya wajibkan semua siswa berangkat, bagi siswa yang memang tidak mampu,  harus di bantu patungan oleh siswa yang mampu secara gotong royong, sehingga siswa yang tidak mampu dapat berangkat bersama-sama.

Kepala dinas pendidikan yang sangat peduli masa depan anak ini mengingatkan agar para kepala sekolah peka tidak hanya sebagai manajer disekolah tapi menjadi sumber motivasi dan teladan kepada guru-guru dalam mendidik dan membina , mendidik anak sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai, " tutupnya.(Desman)