Home
 
 
 
 
Menteri ESDM Sambut Pengurus DPP AMPHIBI

Rabu, 24/01/2018 - 00:04:02 WIB


TERKAIT:
   
 
JAKARTA - Delegasi Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (DPP AMPHIBI) diterima  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dalam rangka audiensi/ tatap muka menyampaikan eksistensi dan program kerja AMPHIBI.

Delegasi DPP AMPHIBI dipimpin oleh Ketua Umum DPP AMPHIBI Agus Salim Tanjung, didampingi oleh Sekjen Alex Pang, Wasekjen Zainal Abiddin, S.Kom, Direktur Investiasi Kernel Mora, SH, Direktur Umum Bernhard Malau, Direktur UMKM Jainal, SE, dan Ketua DPC AMPHIBI Kabupaten Karawang Datuk Agus Suardi.

Sementara Menteri ESDM, Ignasius Jonan karena ada kegiatan lain mewakilkan kepada Staf Ahli Menteri Satry Nugraha, S.H. LL.M., Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang dan didampingi sejumlah pejabat teras dari berbagai Direktorat ESDM seperti ; Direktorat Kelistrikan, Persampahan dan Limbah, Minyak dan Gas (MIGAS), Pertambangan, dan Perencanaan.

Dalam Audiensi tesebut yang dipandu oleh Sekjen AMPHIBI Alex Pang tercermin adanya komunikasi yang santai tapi tetap masuk dalam hal-hal yang stategis dan berdampak. Alex berharap bahwa Audiensi ini akan menghasilkan sinergitas Kementerian ESDM dengan masyarakat dengan melibatkan dan memberdayakan Peran Serta Masyarakat (PSM).

Ketua umum DPP AMPHIBI, Agus Salim Tanjung membuka dialog dengan menyampaikan refleksi kegiatan AMPHIBI selama tahun 2017 yang mencapai hampir 100 kegiatan, dan Proyeksi kegiatan di tahun 2018.

Agus Salim Tanjung So,si menyampaikan bahwa AMPHIBI dalam kiprahnya lebih banyak memberikan solusi dibanding advokasi atau mengkritisi di sektor Lingkungan Hidup. Agus yang malang melintang di sektor Limbah Industri ini memberi contoh tentang pengelolaan limbah PT. Krakatau Steel (KS) yang telah diuji coba untuk membuat landasan pelabuhan. Untuk itu Agus memohon dukungan rekomendasi dan regulasi dari Kementerian terkait.

Dari sisi tambang yang paling seksi dibicarakan adalah pengelolaan dan pemanfaatan limbah timah di Bangka-Belitung. Agus mengajukan pengelolaan bekas tambang dengan memanfaatkan limbah/ tailing yang mengandung unsur Terraium. Tentu dengan memanfaatkan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Timah (Persero) Tbk.

Sementara dari sisi solusi persampahan Agus Salim yang akrab disapa AST, menambahkan pemaparan tentang permasalahan sampah di Indonesia khususnya sampah pada Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia yang kian menumpuk dan tak kunjung usai. AST menyatakan mendukung dan mendorong pemanfaatan sampah menjadi energi daya listrik (waste to energy)

AMPHIBI akan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Krakatau Daya Listrik (KDL) untuk mengoptimalkan pemanfaatan sampah menjadi tenaga listrik atau membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Sementara itu Setelah Staf Ahli Menteri Satry Nugraha, S.H. LL.M., memberi kesempatan kepada para pejabat sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) untuk berbicara, Staf Ahli Menteri menyatakan akan mendukung program AMPHIBI, dengan melaporkan hasil audiensi dan memberikan NGO Profile AMPHIBI kepada Menteri ESDM. 

Staf Ahli yang terlihat low Profile ini meminta agar AMPHIBI membuat proposal teknis yang lebih ditail dan ditujukan kepada Bapak Menteri untuk dapat direkomendasikan. 
(TIM/Alvin)
Home