Home
 
 
 
 
Panglima TNI: Mahasiswa Harus Peka dan Waspadai Perkembangan Fenomena Global

Senin, 19/02/2018 - 18:01:47 WIB


TERKAIT:
   
 
JAKARTA - Menghadapi tatanan dunia yang semakin canggih saat ini perlu peran mahasiswa serta masyarakat dalam mengantispasi perkembangan global yang dapat mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat dari acaman munculnya terorisme, perang siber dan kerawanan di laut.

Hal ini disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,  S.I.P. melalui kata sambutannya yang dibacakan Aster Panglima TNI  Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.DA. dihadapan 299 mahasiswa dari 33 Perguruan Tinggi Swasta Kopertis Wilayah III, pada acara pemberangkatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merajut Nusantara, bertempat di Hanggar Skadron Udara 17 Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (19/2/2018).

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, ancaman tersebut dapat memunculkan bentuk perang Asimetris, Proxy War atau Hibrida, yang secara terstruktur dapat mengancam kedaulatan, keutuhan dan keselamatan segenap bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan kebhinnekaannya.
 
Dalam sambutan Panglima TNI menjelaskan bahwa saat ini bangsa Indonesia berada pada Era Disrupsi dan Revolusi Industri 4.0 yang merupakan suatu peradaban baru manusia, dan dalam setiap kemajuan selalu memiliki paradoks yang berbentuk ancaman.  "Beberapa diantaranya yang paling signifikan adalah ancaman siber atau cyber threats, ancaman biologi atau bio-threats dan ancaman kesenjangan atau inequality threats," katanya.
 
" Ancaman-ancaman tersebut dapat menyasar kepada siapa saja termasuk kita semua, yang dapat menyerang pada aspek mental rohani, psikologis, ideologi dan kejuangan serta berdampak secara fisik maupun intelektual," ungkap Panglima TNI.
 


Disisi lain sambutannya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa Kuliah Kerja Nyata lahir dalam proses pembangunan yang pada hakekatnya adalah pelaksanaan dari falsafah pendidikan yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi yang didalamnya menjelaskan pengalaman Tridharma Perguruan Tinggi.
 
" Kuliah Kerja Nyata merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai kegiatan intrakurikuler dengan menempatkan mahasiswa dari suatu tingkat studi tertentu dalam kesatuan antar disiplin ilmu pengetahuan (interdisipliner) di daerah pedesaan yang meliputi sejumlah desa dalam waktu tertentu," ujar Panglima TNI.
 
Diakhir sambutannya, Panglima TNI menyampaikan beberapa pesan yaitu : Pertama, pergunakan KKN ini dengan sebaik-baiknya sebagai wahana untuk membantu menemukan dan memecahkan problematika yang dihadapi masyarakat desa khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. Kedua, sikapi secara cerdas setiap perkembangan lingkungan strategis, yang senantiasa berubah dengan memanfaatkan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, untuk meningkatkan pengetahuan wawasan dan ketrampilan.
 
Ketiga, waspadai isu ancaman proxy war, laksanakan penguatan aspek mental, guna meningkatkan kerukunan dan solidaritas, dalam rangka menjaga keutuhan  serta kedaulatan NKRI. Keempat, jadikan KKN sebagai perekat kemajemukan bangsa, karena mahasiswa merupakan generasi muda garda terdepan dalam menjaga kerukunan, toleransi dan ke-Bhinneka-an, sehingga bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang utuh, kuat dan tangguh.
 
Ada 299 mahasiswa yang diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules A-1321 milik TNI-AU dengan dua sorti. Sorti pertama, diberangkatkan pukul 10.00 WIB dan sorti kedua pukul 14.00 WIB dari Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma.

Kegiatan KKN Merajut Nusantara yang dimulai tanggal 19 Februari s.d 4 Maret 2018, dibagi menjadi 4 program, yaitu industri kreatif, pendidikan, pariwisata dan kesehatan, serta dilaksanakan di 4 desa, yaitu Desa Baru, Desa Lalang, Desa Senyubuk dan Buku Limau, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.(Puspen TNI/zrc). Autentikasi: Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
Home