Home
 
 
 
 
Merasa Terhina Gara Gara Biaya Nikah, Pria Ini Bunuh dan Bakar Tunangannya

Senin, 07/05/2018 - 11:28:11 WIB

Foto dok Istimewa
TERKAIT:
   
 
JAKARTA - Stefanus (24) gelap mata saat merasa direndahkan oleh calon istrinya Laura (41). Dia tega membunuh kekasih yang akan dipersuntingnya pada Agustus mendatang itu dengan empat luka tusukan di bagian tubuh Laura.

Kejadian pembunuhan itu berawal dari cekcok soal biaya pernikahan yang ditanggung oleh pihak keluarga Laura sekitar RP 200 juta. Laura disebut sering kali mengungkit persoalan itu sehingga membuat Stefanus marah tak karuan.

Stefanus tak terima. Ia merasa tak berharga di depan keluarga Laura, apalagi calon istrinya itu merupakan lulusan S2 dari Australia. Sedangkan Stefanus merupakan pekerja serabutan dan belum mendapatkan pekerjaan tetap. Apapun itu, alasan Stefanus hingga akhirnya marah dan berbuat kekerasan ke Laura, tak bisa dibenarkan.

Keributan lalu semakin memuncak pada Kamis (4/5) lalu, tepatnya sehari setelah keduanya mengambil foto prewedding. Menurut keterangan tetangga, Stefanus dan Laura memang diketahui mempunyai temparemen yang tinggi.

"Setiap berantem, tersinggung, seolah-olah dia tidak berharga di depan calon istrinya. Selalu diungkit, seolah-olah dia tidak punya apa-apa. Itu yang bikin dia marah sampai nggak bisa kendalikan marah," kata Kapolsek Tambora Kompol Iver Manossoh saat dihubungi, Minggu (6/5/2018).

Mereka lalu cekcok di rumah Laura. Menurut Stefanus, Laura lah yang pertama kali mengambil pisau. Setelah itu, keduanya berebut pisau tersebut sampai akhirnya berhasil digenggam oleh Stefanus.

Namun entah apa yang ada di pikiran Stefanus sehingga akhirnya dia menusukkan pisau itu ke tubuh Laura. Tak tanggung-tanggung, Laura terkena empat tusukan mulai dari perut hingga punggung.

"Ada empat tusukan, (terkena) di perut, dada dan di punggung," ujar dia.

Usai Laura tewas, Stefanus panik dan membawa jenazah tersebut dengan mobil ke rumahnya di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. Stefanus lalu mengajak beberapa kawannya untuk menemaninya ke pantai Desa Karang Serang, Kabupaten Tangerang.

"Keempat orang ini adalah karyawan dari paman tersangka. Mereka asal ikut saja, tidak terlibat dalam pembunuhan," papar Iver.

Rupanya Stefanus membawa jenazah itu ke pantai agar tak terlacak oleh polisi. Mayat Laura itu ditutupi oleh selimut selama di mobil agar tak ada orang yang curiga. Stefanus lalu membakar mayat kekasihnya di pantai tersebut.

Namun aksi Stefanus ini tercium oleh pihak kepolisian. Tim Reskrim Polsek Tambora mendapatkan informasi dari warga sekitar pukul 15.00 WIB bahwa telah ditemukan mayat di sekitar lokasi pantai. Jasad itu ternyata Laura.

Polisi juga sempat datang ke rumah Laura untuk melakukan penyelidikan. Ternyata pihak keluarga baru tahu tentang kejadian pembunuhan tersebut. Sang ayah kaget anaknya tewas di tangan kekasihnya.

Tabir pembunuhan ini pun kemudian terungkap. Polisi akhirnya meringkus Stefanus pada Sabtu (5/5) lalu.

"Ya reaksi orang tua kaget juga, kalo dilihat karena dia bilang anak perempuannya nggak pulang-pulang udah 3 hari. Rabu pagi mobil ada berarti anak saya masih ada, dari Rabu malam sampai Jumat dia nggak pulang-pulang," tutur Usman Ali Musa selaku Ketua RW 02 Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat. (dtc/bat)
Home