Home
 
 
 
 
Warga Desa Keritang Tersiksa Karna Lalat, Pengusaha Ayam Tawarkan Uang 1 Juta Per Kadus

Selasa, 29/05/2018 - 08:20:35 WIB


TERKAIT:
   
 
KEMUNING- Permasalahan wabah lalat yang diduga kuat berasal  dari peternak ayam bersekala besar yang menyerang warga kecamatan kemuning, kabupaten Indragiri Hilir, tepatnya Desa Keritang semakin hangat diperbincangkan ditengah-tengah masyarakat.

Kenapa tidak, walau pun warga setempat sudah memasang sepanduk tolak lalat bahkan sampai melakukan aksi demon ke peternakan ayam tersebut dan  sudah sempat viral diberbagai media, baik online maupun cetak, namun sampai saat ini belum ada perubahan apa pun.

Hal itu di sampai beberapa orang warga Dusun tua kepada awak media tidak lama ini.


"Kami heran dan sangat-sangat heran pak, kami warga sudah pasang baleho tolak lalat bahkan sudah demo ke peternakan ayam, juga sudah berulang kali diberitakan di media, namun sampai saat ini belum juga ada solusinya, kami tersiksa Pak, kami sungguh tak nyaman. Ujar warga yang tidak ingin namanya disebutkan, senin 28/5/18.

Lanjutnya" mengatasi hal ini sebetulnya tidak terlalu rumit Pak. Pemerintah tinggal lihat saja legalitas peternakan ayam tersebut, kalau memang sesuai dengan peraturan yang ada tinggal  bagaimana untuk membenahinya dan jikalau memang tidak sesuai dengan peraturan atau melanggar aturan yang sudah ada ya ditutu saja, pungkasnya

Sementara itu, Kepala Desa Keritang, Nazarudin, ketika dikonfirmasi melalui selularnya mengatakan.

"Kami dari pihak desa keritang sudah melakukan pemanggilan terhadap para peternak ayam potong yang ada di desa keritang ini, dan menyampaikan tentang keluhan masyarakat terkait banyaknya serangga lalat yang menyerang warga yang diakibatkan oleh peternakan ayam tersebut.

Hasil pertemuan itu, pihak peternak ayam akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi wabah Lalat tersebut dan pihak peternak ayam akan bersedia menyumbangkan Rp 1 juta  per dusun setiap kali panen ayam  di daerah seputaran ternak ayam itu.

Namun hal ini belum kita sampaikan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan akan secepatnya kita sampaikan, pungkas kades keritang.

Sementara itu, salah seorang ibu rumah tangga berinisial MS, yang tinggal tak jauh dari kandang ayam yang berada Dusun sempang desa keritang tersebut menuturkan kegelisahannya.

"Kami minta kepada pemerintahan setempat untuk bertidak tegas, dengan tidak membenarkan membuat usaha kandang ayam jika letaknya dekat dengan pemukiman warga." Pintanya.

Selain itu, mengenai adanya wacana yang menyebutkan bahwa pengusaha ternak ayam akan memberikan kompensasi sebesar 1 juta per dusun setiap kali panen, salah seorang warga dusun sempang berinisial LK menyebutkan bahwa itu sandiwara semata.

"itu cuma akal-akalan dan janji manis dari pengusaha saja, itu cuma awalnya doang, nanti lama kelamaan juga tidak berjalan.

Seperti yang dulu, kami juga dijanjikan dengan diberi 1 ekor ayam setiap rumah ketika panen ayam, serta diberi perangkap lalat disetiap rumah, tapi nyatanya cuma awalnya saja. 

Lagi pula jika uang yang diterima 1 juta sekali panen di setiap dusun yang terkena dampaknya, berapa juga lah setiap rumah dapat bagian jika di sama ratakan, ujung ujungnya cuma bisa untuk beli perangkap lalat. 

Apa gak pembodohan nama nya itu pak.?" ungkapnya penuh geram.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dan tindakan dari pemerintah kabuapten indragiri hilir.

Warga pun menduga bahwa legalitas usaha peternakan ayam yang dimaksud tidak ada, untuk itu warga sangat mengharapkan kepekaan pemerintah kabupaten indragiri hilir untuk menanggapi keluhan mereka.

Ketika awak media ini mencoba menghubungi pihak pengelola peternak ayam yang dimaksud untuk dikonfirmasi, namun tidak membuahkan hasil, karna nomor yang dihubungi berada diluar jangkauan.

(Tim/A.H)
Home