Home
 
 
 
 
TNI dan BPOM Jalin Kerja Sama Sinergitas Pengawasan Obat-Obatan

Sabtu, 29/09/2018 - 12:09:05 WIB

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P dan Kepala BPOM Dr. Ir. Penny K. Lukito, M.CP saat menandatangani MoU Jumat (28/9/2018).
TERKAIT:
   
 
CILANGKAP - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dr. Ir. Penny K. Lukito, M.CP., menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara BPOM dan TNI, bertempat di Ruang Hening Gedung Sudirman Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (28/9/2018).

Nota Kesepahaman yang disepakati antara lain kerja sama dalam rangka Optimalisasi Sumber Daya dan sinergitas pengawasan obat dan makanan meliputi, Penguatan pengawasan obat dan makanan, Peningkatan kompetensi bagi petugas dari TNI dan BPOM terkait dengan pengawasan obat dan makanan,  Pertukaran data dan atau informasi terkait pengawasan obat dan makanan, Pemanfaatan sarana dan prasarana,  Upaya kerjasama strategis di bidang obat dan makanan.

Panglima TNI mengatakan bahwa TNI sudah memiliki kemampuan untuk meningkatkan kapasitas dalam memproduksi obat-obatan maupun bahan makanan untuk memenuhi peningkatan pelayanan kesehatan kepada prajurit dan keluarganya, Sementara BPOM sesuai tugas dan fungsinya adalah badan pengawasan obat dan makanan.

“Di tiga matra TNI yaitu di Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara masing-masing memiliki lembaga farmasi yang kemampuan memproduksi obat-obatan untuk kebutuhan obat dalam peningkatan pelayanan kesehatan kepada prajurit dan keluarganya,” jelasnya


Selanjutnya, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa saat ini belanja obat-obatan untuk kepentingan kesehatan biayanya cukup tinggi, dengan TNI mampu memproduksi obat sendiri maka TNI akan dapat mengurangi anggaran untuk belanja obat-obatan dan makanan.

“Untuk itu, dengan kerja sama ini kami ingin dari BPOM melaksanakan supervisi dalam rangka pembuatan obat dan pemberian sertifikasi obat serta pemberian izin edar obat yang sudah kita produksi,” harap Panglima TNI.

Panglima TNI menuturkan bahwa TNI pernah mampu memproduksi lebih dari 125 jenis obat, namun sekarang di reduce (dikurangi). Sementara permintaan dukungan bekal obat-obatan di daerah-daerah operasi untuk kebutuhan kesehatan masih tinggi.

Pada kesempatan tersebut, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menginstruksikan kepada Kepala Staf Angkatan untuk segera melaksanakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman sehingga dapat memenuhi bekal kesehatan setelah mendapat release dari BPOM. “Mudah-mudahan apa yang kita inginkan ini semuanya bertujuan untuk peningkatan atau mempertahankan derajat kesehatan prajurit TNI sehingga prajurit TNI selalu sehat dan dapat melaksanakan tugas pokok dengan baik dalam menjaga NKRI,” ujarnya.

(Puspen TNI/Sus).
Home