Home
 
 
 
 
Masyarakat Desa Sekayan Tuding Penggunaan Dana Desa Asal-asalan

Senin, 06/08/2018 - 21:16:18 WIB


TERKAIT:
   
 
Sejumlah masyarakat mempertanyakan penggunaan dana Pemerintah Desa Sekayan, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir-Riau, tahun anggaran 2017, pasalnya penggunaan Dana Desa diduga asal-asalan serta tak tepat sasaran.

Warga menuding penggunaan dana desa setempat seperti di "akal-akalin", hal ini sesuai dengan pengakuan seorang tokoh masyarakat di Dusun Semaram yang enggan di sebut namanya.
"Penggunaan Dana Desa di desa sekayan ini tidak jelas, banyak proyek pengerjaan yang dilakukan main akal-akalan untuk membodohi masyarakat," sebutnya seperti rilis yang diterima GAGASANRIAU, Senin (6/8/2018)

Ia mengatakan, anggaran dana desa tak jelas penyalurannya dikarenakan kurangnya masyarakat dilibatkan dalam musyawarah tentang pembangunan yang prioritas yang lebih di utamakan demi kepentingan masyarakat.

"Proyeknya saja seperti dipaksakan demi keuntungan pribadi kepala desa, contohnya banyak proyek yang pengerjaannya tanpa melalui musyawarah, alhasil banyak yang gak berfungsi dan dapat digunakan masyarakat manfaatnya," 

"Banyak pak di dusun kita ini kalau mau di audit," tukasnya

Dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dinyatakan bahwa Dana Desa bertujuan agar Desa dapat menyelenggarakan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat di desa, sambunya

Dana yang seyogyanya digunakan untuk membangun Desa, harus benar-benar digunakan sebagaimana mestinya, sehingga masyarakat luas dapat merasakan dampak pembangunan dan kemajuan dari program tersebut. Hal ini tidak terlepas dari adanya keterlibatan seluruh unsur masyarakat Desa dengan mengutamakan musyawarah dan  transparansi tentang penggunaan Dana Desa sehingga tidak hanya di jadikan ajang untuk menguntungkan pribadi dan golongan.

Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang warga Dusun semaram bernama Lihin, "banyak pak di semaram ini proyek dana desa yang gak jelas, yang gak diperlukan di buat, tapi yang diperlukan di abaikan, mungkin biar banyak untungnya," tukasnya

Ia mencontohkan seperti pembuatan box covert di kanal 5 dan di kanal 6. "Kalau yang di kanal 5 itu pak, sudah lah letaknya yang begitu mepet dengan kanal besar, gak pakek cor lantai lagi pak, mana tahan kalau dilintasi mobil bermuatan sawit pak, pasti ambles nanti, apa itu sesuai dengan RAB nya," tanyanya

Dan box cover yang di kanal 6, saya dengar itu dana anggaran tahun 2017, tapi nyatanya sampai sekarang masih mangkrak pengerjaannya," sambungnya

Sesuai dengan keterangan warga tersebut, awak media melakukan chek and richek ke lapangan, untuk pembangunan Box cuvert di kanal 5 dengan anggaran biaya yang berasal dari anggaran Dana Desa sebesar Rp. 29.343.000.- memang tanpa cor lantai bawah, hal ini menjadi tanda tanya bagi masyarakat. Sementara pembaangunan box cuvert di kanal 6, memang masih terlihat mangkrak, baru hanya sekitar berapa persen saja pengerjaannya.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media belum mendapat keterangan dari pemerintahan desa sekayan mengenai perihal tersebut, sebab ketika awak media mempertanyakan hal ini kepada sekdes lewat chat whatshap, namun tidak ada jawaban. Begitu juga ketika menghubungi kepala desa lewat chat whatshap, tapi sama juga tidak ada jawaban dari beliau. 


(Adv/Alvin)
Home