Home
 
 
 
 
PENGHARGAAN INTERNASIONAL
CFLD Terpilih Sebagai Model Dunia untuk Kota Berciri Khas

Kamis, 01/11/2018 - 17:36:39 WIB


TERKAIT:
   
 
BEIJING - Acara tahunan Global Forum on Human Settlements (GFHS) ke-13, digelar GFHS serta United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP), berlangsung di Bangkok, Thailand.

Dalam ajang itu, Dachang Movie Town, dibangun dan dikelola CFLD, terpilih sebagai Model Dunia untuk Kota Berciri Khas (Global Model of Characteristic Towns). Prestasi ini menjadi kiprah CFLD yang pertama saat konsep kota industri dengan pengelolaan lestarinya, meraih penghargaan dari lembaga internasional arus utama.

Ajang itu lebih dari 500 peserta yang datang termasuk mantan Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Wakil Sekretaris Jenderal dan Duta Besar Perwakilan Tinggi Anwarul K. Chowdhury, mantan Ketua, Sustainable Consumption and Production Branch in the Division of Technology, Industry and Economics, United Nations Environment Programme (UNEP), Arab Hoballah, bersama sejumlah pejabat senior lain dari lembaga-lembaga internasional, utusan diplomatik, perwakilan pemerintah, wali kota dan perwakilan dari seluruh bidang kehidupan.

Ajang ini berfokus pada tema peningkatan inovasi perkotaan, menuju perwujudan SDG 11 (menciptakan kota-kota dan hunian Manusia yang inklusif, aman, berdaya tahan dan lestari), serta agenda perkotaan terbaru.

Pada acara tersebut, CFLD menerima penghargaan Model Dunia untuk Kota Berciri Khas atas proyek Dachang Movie Town yang terletak di sebelah utara Dachang New Industry City, berada 30km di timur China World Trade Center, Beijing, dan di Tepi Sungai Chaobai, CFLD Dachang Movie Town hanya berjarak 8km dari pusat administratif Beijing yang baru.

Ada tiga aspek yang meyakini para panel juru memberikan penghargaan kepada CFLD, diantaranya :

Pertama, proyek Dachang Movie Town memilki misi mutakhir untuk membangun ekosistem yang baik bagi industri film dan televisi, serta pariwisata. Setelah menarik kehadiran sejumlah perusahaan terkemuka di industri, proyek ini mulai terbentuk.

Kedua, dalam hal perencanaan tata ruang, proyek ini sepenuhnya memperhitungkan "industri" dan "hunian perkotaan", menyebarkan pusat kota dan ruang publik di sepanjang tepi sungai, serta membangun Lingkungan yang mendukung pejalan kaki dan multiguna.

Ketiga, rancangan lanskap di proyek ini mengangkat sejumlah fitur kebudayaan dan mendukung tema film-televisi berpadu dengan lingkungan keseharian warganya.

Lyu Haifeng, Sekretaris Jenderal GFHS, meyakini pembangunan industri pariwisata film dan televisi yang digarap CFLD dapat mendatangkan potensi luas, dan telah membuat sumbangsih positif bagi pembangunan perkotaan yang lestari.

Menurut Chen Huaizhou, Executive President, CFLD, sejalan dengan konsep inti "satu industri khas bagi setiap kota industri" serta menegakkan dasar bagi model kerja sama pemerintah-swasta (PPP) yang efisien, CFLD telah bekerja sama dengan pemerintah guna membuat kota industri berjenis baru.

Dia menjelaskan, dengan berfokus pada industri terkemuka, mereka melakukan kajian mendalam tentang basis industri regional, serta merekrut tim profesional agar bisa menyediakan rencana pembangunan industri yang sesuai dengan kebutuhan, integrasi sumber daya global, pengelolaan investasi, kegiatan operasional yang canggih serta berbagai layanan rantai industri yang lengkap. Hal itu ditempuh demi menjamin "pengelolaan lestari di setiap kota industri".

Seperti yang telah dilaporkan, Dachang Movie Town telah membangun enam studi kelas dunia, tiga ruang pamer 4K yang terkemuka di dunia serta tiga bengkel lanskap. Kota tersebut telah menarik minat lebih dari 100 perusahaan dalam dan luar Negeri di industri film-televisi, mendatangkan investasi kontrak sebesar RMB 16,5 miliar.

Dua dari perusahaan yang menjalin kontrak itu telah menghuni kota tersebut, termasuk Jin FX dan Base FX. Jin FX memproduksi serigala virtual yang terlihat nyata di film "The Wolf Totem", sementara Base FX memproduksi sejumlah efek visual yang indah pada pascaproduksi film "Captain America 3", di antara film-film lainnya.

GFHS adalah lembaga nonpemerintah dan nirlaba bertaraf dunia, terbentuk di New York pada 2008. Diketuai Duta Besar Anwarul K. Chowdhury, mantan Presiden Dewan Keamanan PBB, Wakil Sekretaris Jenderal dan Perwakilan Tinggi PBB, GFHS "bertekad mewujudkan berbagai kota dan hunian manusia yang lestari." Hingga 2017, sesi tahunan Global Forum on Human Settlements telah berhasil digelar selama 12 tahun berturut-turut di seluruh dunia.

Para pemenang Sustainable Cities and Human Settlements Awards 2018 juga mencakup Bilbao City di Spanyol (Global Green City) dan Kota Canggih (Smart City) Barueri Brazil (Global Urban Innovation). (Rls/zrc).
Home