Home
 
 
 
 
5 Jari Tempat Pancasila, Kader PDI Perjuangam Mesuji Meradang

Sabtu, 01/12/2018 - 22:30:54 WIB


TERKAIT:
   
 
MESUJI - Mencuatnya pemberitaan mengenai dugaan penghinaan dan upaya merubah lambang negara oleh Dinas pendidikan kabupaten Mesuji pada program bantuan tas untuk anak sekolah dasar mendapat sorotan dari berbagai pihak diantaranya adalah DPRD mesuji dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam pandangan umum fraksi PDIP dalam rapat paripurna penyampaian pandangan umum yang disampaikan oleh Fraksi PDIP pada hari rabu 28 november 2018 di ruang rapat gedung DPRD Mesuji, dimana dalam salah satu poin yang dibacakan oleh Abdul Hamid berbunyi :

” PENGGUNAAN PERISAI PANCASILA UNTUK PEMBERIAN BANTUAN BERUPA TAS, UNTUK ANAK SEKOLAH PADA DINAS PENDIDIKAN, FRAKSI PDI PERJUANGAN BERANGGAPAN DAPAT MERUSAK NILAI NILAI DAN MAKNA IDEOLOGI PANCASILA SECARA UTUH”.

Pada kesempatan tersebut, Abdul Hamid yang juga anggota komisi satu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Mesuji mengecam pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Mesuji tentang program bantuan tas tersebut.

” kami menilai bahwa hal ini dapat mencederai nilai nilai luhur pancasila serta keagungan lambang negara indonesia yaitu burung garuda, maka kami tak segan segan untuk melaporkan perkara ini kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dimana ketuanya juga merupakan ketua umum kami, ” tegas wakil ketua fraksi Pdip Dprd Mesuji ini.

Lebih lanjut ia juga memaparkan kekhawatiran tentang kemungkinan munculnya berbagai persepsi yang timbul di kalangan publik akibat gambar tersebut.

” Lambang negara maupun pancasila adalah hal yang final dan tak dapat dirubah rubah lagi, kami khawatir adanya gambar pada bantuan tas tersebut dapat memicu pendapat publik hingga muncul presenden buruk pada keabsahan burung garuda serta pancasila, ” pungkasnya.

untuk diketahui bersama bahwa sebelum ini Dinas Pendidikan Kabupaten Mesuji dilaporkan oleh salah satu masyarakat, hal ini dipicu pada program bantuan tas untuk murid sekolah dasar dan sekolah menengah pertama tahun anggaran 2018, pasalnya, pada tas tersebut berlogo telapak tangan dengan lima jari serta ditengah telapak tangan tersebut terdapat perisai pancasila yang selalunya ada dalam dada burung garuda pancasila.

Tak hanya itu, dibawah gambar telapak tangan tersebut juga terdapat tulisan Pancasila lengkap dengan sila pertama hingga sila ke lima, kondisi ini yang menurut sebagian warga masyarakat ada upaya Dinas yang di nahkodai Samsudin S.sos ini merubah gambar burung garuda dengan gambar telapak tangan lima jari.

Sebagaimana yang dituturkan Zainudin warga desa Gedung Boga Kecamatan Way serdang ini kepada awak media pada hari sabtu 24/11.


“Kenapa burung garudanya dirubah menjadi lima jari, sejak kapan lima jari itu menjadi simbol pancasila, kalau sebatas mengartikan mungkin sah sah saja tapi ini terpampang sebagai simbol, takutnya nanti murid murid sekolah salah mengartikan, dimana mana namanya pancasila ya pasti identik bersama burung garuda, bukan lima jari, ” terangnya

Lebih lanjut, ia juga memaparkan bahwa ia telah melaporkan terkait dugaan tersebut kepada pihak polres mesuji.

“Saya sudah melaporkan disdik mesuji atas gambar tas yang dibagikan ke siswa sekolah, saya mellihat ada yg janggal dengan gambar itu, persoalan nya gambar burung garuda di ganti telapak tangan, sebenarnya saya tidak langsung melapor begitu saja ada proses yang saya lakukan ya itu menunggu sikap pemerintah atau pun penegak hukum untuk bersikap melakukan penarikan terhadap tas yang sudah dibagi ke siswa, namun, sejauh ini tidak ada tindakan, gambar itu jelas salah karena ada telapak tangan di tengah nya ada perisai kemudian dibawahnya ada tulisan pancasila. Sedangkan lambang negara kita jelas garuda pancasila,” imbuhnya.

Disinggung terkait upayanya melapor apakah ada indikasi berdampak pada lingkungan sekolah, zainudin memaparkan beberapa hal.

“Yang pasti saya khawatir anak anak tidak paham atau salah dalam mengartikan, tak kalah penting adalah tidak ada acuan atau rujukan telapak tangan di sanding kan dengan pancasila, ini penghinaan terhadap lambang negara kita, dan klu ini dibiarkan bahaya, tidak menutup kmungkinan nantinya orang orang dengam gampang nya mengganti logo lain, umpanya di ganti dengan logo sandal jepit atau lainya, inilah motivasi saya kenapa saya melaporkan, dan ini harus disikapi oleh penegak hukum dan segera menarik kembali tas tas itu dari sekolah sekolah,” pungkasnya.

Pantauan media bahwa zainudin mendatangi unit tipidter satreskrim polres mesuji pada hari sabtu sekira pukul 14:00 wib dengan menyerahkan satu bendel berkas laporan, dimana dalam ruangan tersebut zanudin diterima oleh Bripka Joni.

Semetara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada satupun pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Mesuji yang dapat dikonfirmasi baik melalui sambungan phoncell maupun via Whatsapp.***

Sumber : kabardaerah.com
Home