Home
 
 
 
 
Barry Callebaut Umumkan Forever Chocolate Progress Report 2017/18

Jumat, 07/12/2018 - 10:15:07 WIB


TERKAIT:
   
 
SINGAPURA - Produsen cokelat bermutu tinggi dan produk kakao terkemuka dunia, hari ini mengumumkan, 44% kakao dan 44% bahan-bahan lain yang dipakai Grup untuk berbagai produknya, dipasok secara lestari.

Barry Callebaut menyatakan kiprahnya untuk membuat lebih banyak cokelat asal Indonesia yang berasal dari biji-biji yang dipasok secara lestari dari para petani kakao.

"Kini 44% bahan-bahan kami berasal dari sumber-sumber lestari, dan kami berada di jalur yang tepat untuk menjadikan cokelat lestari sebagai tolok ukur pada 2025. Melalui pasokan, pengolahan dan penjualan, kami menggerakkan perubahan, mendukung sejumlah komunitas petani kakao serta terus menghadirkan cokelat yang dipasok secara lestari," Antoine de Saint-Affrique, CEO, Barry Callebaut Group.

Menanggapi sejumlah upaya terkini yang dijalankan perusahaan dan dampak positifnya di Indonesia, Richard Fahey, Asia Pacific Vice President for Cocoa, Barry Callebaut, mengatakan, "Barry Callebaut tengah bekerja sama dengan berbagai produsen permen dan cokelat di Indonesia demi mendukung para petani kakao lokal  dan menciptakan kebanggaan nasional bagi para pelanggan ketika mengonsumsi cokelat dari biji-biji yang dipasok secara lestari dari para petani Indonesia.

Para pelanggan akan mencari jaminan bahwa cokelat mereka berawal dari para petani di tanah airnya yang berkembang dan bermitra dengan alam untuk membudidayakan biji-biji kakao terbaik."

Selama bertahun-tahun, Barry Callebaut telah membantu para petani kakao Indonesia dalam membangun mata pencaharian yang lebih lestari dan mengembangkan komunitasnya. Sebagai bagian dari inisiatif Forever Chocolate, perusahaan telah melatih para petani tentang Praktik-Praktik Pertanian yang baik, pertanian dan pengelolaan usaha yang mencermati iklim, peningkatan akses terhadap material budidaya tanaman, pembibitan dan sumber daya keuangan, menciptakan berbagai peluang pemberdayaan kaum wanita serta generasi muda dan lainnya.

Menurut Richard, lebih dari 35,000 petani kakao Indonesia terlibat dalam program pelestarian dan sertifikasi, serta lebih dari 315,000 bibit kakao telah disalurkan Barry Callebaut di Indonesia dalam dua tahun terakhir.

Rencana Pembangunan Lahan Pertanian dan sejumlah proyek komunitas, pihak perusahaan termasuk menjangkau sejumlah sekolah dan kaum wanita. Di samping beberapa upaya itu, staf lapangan perusahaan bertambah lebih dari 70 pegawai menjadi 150 pegawai dalam 12 bulan terakhir.

Data berikut menjadi bagian dari Forever Chocolate Progress Report 2017/18 terbitan Barry Callebaut yang dirilis, Laporan ini memuat sejumlah perkembangan yang dibuat Grup terkait target mewujudkan cokelat lestari sebagai tolok ukur pada 2025.

Untuk mencapai target 2025, Forever Chocolate berinisiatif menjawab berbagai tantangan terbesar mengenai pelestarian rantai pasokan cokelat terkait:

1. Mengentaskan lebih dari 500,000 petani kakao dari kemiskinan
2. Menghapuskan pekerja anak[1] dari rantai pasokannya
3. Bertindak positif terkait karbon dan hutan
4. Memiliki 100% bahan lestari dalam seluruh produknya

Beberapa pencapaian penting yang terwujud pada tahun buku 2017/18.

Dari seluruh pasokan bahan baku pertanian Barry Callebaut, 44% di antaranya dipasok secara lestari pada 2017/18. Grup mencari 44% (2016/17: 36%) pasokan biji-biji kakao lewat sejumlah program pelestarian. Jumlah ini termasuk program Cocoa Horizons yang dijalankan Grup, serta sejumlah program yang diterapkan berbagai pelanggannya dan sertifikasi eksternal seperti UTZ Certified, Rainforest Alliance, Fairtrade dan Organic. Lebih lagi, Barry Callebaut mencari 44% pasokan bahan baku pertanian di luar kakao secara lestari. Porsi ini mencakup pelaksanaan skema sertifikasi kelestarian untuk beberapa bahan terkait.

Mengentaskan lebih dari 500,000 petani kakao dari kemiskinan

Demi mengentaskan lebih dari 500,000 petani dari kemiskinan, Barry Callebaut mengumumkan pembuatan rangkaian data dengan lokasi terperinci, data survei agronomis, ekonomi dan sosial dari sejumlah perkebunan kakao dalam rantai pasoknya. Ada lebih dari 130,000 petani yang telah dipetakan. Rangkaian data yang unik ini membantu Barry Callebaut dalam memastikan para petani kakao yang didata, tidak berada di kawasan hutan lindung. Lebih lagi, data itu membuat Grup bisa menciptakan sejumlah program  pelestarian secara khusus, guna menjawab sejumlah isu utama di kalangan petani kakao yang telah didata. Sebagai bagian dari kerja samanya dengan para petani, Grup telah menyalurkan lebih dari 2.1 juta bibit kakao muda, serta hampir 400,000 pohon pelindung.

Pada 2017/18, 12,395 petani (+113%) di Pantai Gading, Ghana, Kamerun, Tanzania, Brazil dan Indonesia ikut-serta dalam bisnis Farm Services dari Barry Callebaut, serta menerima pelatihan dan beberapa masukan lain seperti perangkat dan pembibitan atau dukungan terhadap akses keuangan.

Lebih lanjut, Grup mendukung para petani kakao yang melakukan penanaman kembali di lahan 281 hektar (+60%), memakai pohon-pohon kakao muda, serta biji-biji lain yang menyediakan perlindungan, serta membantu para petani untuk mendiversifikasikan penghasilannya.

Penghapusan pekerja anak

Dengan dukungan ICI, Barry Callebaut terus menjalankan sistem pemantauan dan perbaikan demi menghapus penggunaan pekerja anak. Langkah ini terdiri atas rumah tangga di lapangan dan kunjungan ke perkebunan untuk menyurvei praktik-praktik yang terkait dengan penggunaan pekerja anak dan mendidik berbagai komunitas perkebunan kakao. Survei-survei ini mengindentifikasi anak-anak yang melakukan pekerjaan berbahaya dan menghasilkan perkiraan yang mengacu pada bentuk-bentuk terburuk dari penggunaan pekerja anak.

Pada 2017/18, Grup menjalankan pemantauan dan perbaikan di 21 kelompok petani, mencakup 12.018 petani di Pantai Gading dan Ghana. Barry Callebaut melaporkan, pada 2017/18 ada 12% (2016/17: 3.2%) kelompok petani yang menyuplai Grup secara langsung, telah memiliki sistem pencegahan, pemantauan dan perbaikan praktik-praktik penggunaan pekerja anak. Pemantauan tersebut mengungkapkan 4.230 kasus terburuk penggunaan pekerja anak. Seluruh kasus itu menunjukkan, anak-anak bekerja di perkebunan milik keluarganya sendiri. Peningkatan ini menghasilkan jangkauan kelompok petani secara lebih luas. Semua kasus terburuk untuk penggunaan pekerja anak yang ditemukan Grup, langsung ditanggulangi.

Bertindak positif terkait karbon dan hutan

Demi bertindak positif terkait karbon, Barry Callebaut tak hanya memperhatikan jejak karbon dari kegiatan operasionalnya (lingkup 1) dan pemakaian energi (lingkup 2), namun juga mencermati jejak karbon dari seluruh rantai pasokannya (lingkup 3), termasuk kegiatan produksi dan pengolahan seluruh bahan baku dan perubahan penggunaan lahan perkebunan.

Jejak karbon yang dihasilkan dari para petani hingga pelanggan tercatat sebesar 9,1 juta ton CO[2]e pada 2017/18. Hal ini meningkat +4,6%[2], sebagian besar disebabkan lonjakan produksi cokelat dan kakao. Intensitas CO[2]e per ton pada rata-rata produk sedikit berkurang menjadi 4,45 juta ton (-1,5%[2]) pada 2017/18, berkat upaya penghematan energi di sejumlah pabrik Barry Callebaut dan transportasi. Di sejumlah pabrik milik Grup, 14 dari 59 pabrik (24%) kini 100% memakai energi terbarukan.

Barry Callebaut telah menciptakan heat map demi membuat gambaran umum tentang asal-muasal bahan baku secara geografis, yang berpotensi menyebabkan deforestasi. Berdasarkan heat map ini, Barry Callebaut membuat sejumlah langkah tambahan, selain pelestarian yang dibuat sertifikasi, seperti pemetaan perkebunan, yang harus dijalankan agar berbagai komoditas tersebut bebas dari deforestasi.

Jaminan Pihak Ketiga

Forever Chocolate progress report 2017/18 dan GRI REPORT 2017/18 dari Barry Callebaut, disusun sesuai dengan standar GRI: Core Option, diperiksa oleh PwC secara independen.

Untuk gambaran selengkapnya dari 2017/18 Forever Chocolate progress results, silahkan mengunjungi: forever-chocolate.barry-callebaut.com/

[1] ILO mendefinisikan "pekerja anak" sebagai anak-anak yang melakukan pekerjaan sehingga kehilangan masa kecil, potensi dan martabatnya, mengganggu kegiatan sekolah dan membahayakan perkembangan fisik dan mentalnya. Sejumlah kegiatan seperti mengangkut beban berat, bekerja dengan perangkat berbahaya atau menggunakan bahan kimia, dianggap sebagai "bentuk terburuk dari pekerjaan yang dilakukan anak-anak".

[2] Dibandingkan dengan jejak karbon perusahaan yang dihitung kembali, yakni 8,6 juta ton CO[2]e dan intensitas sebesar 4,52 CO[2]e per ton rata-rata produk pada 2016/17, memastikan perbandingan yang sepadan dengan data jejak dan intensitas karbon pada 2017/18. Angka-angka yang dinyatakan ulang ini, mengacu pada metodologi perhitungan jejak karbon yang terbaru, mengalami perubahan dalam perhitungan emisi metana yang terkait dengan pembuatan produk persusuan.

Tentang Barry Callebaut Group (www.barry-callebaut.com):

Mencatatkan penjualan tahunan sekitar CHF 6,9 miliar (EUR 6,0 miliar / USD 7,1 miliar) pada tahun buku 2017/18, Barry Callebaut Group asal Zurich ialah produsen cokelat bermutu tinggi dan produk kakao terkemuka dunia -- dari mencari pasokan dan mengolah biji-biji kakao, hingga memproduksi cokelat terbaik, termasuk fillings, dekorasi dan senyawa cokelat. Grup memiliki 60 fasilitas produksi di dunia, serta mempekerjakan tenaga kerja yang beragam dan berdedikasi sebanyak lebih dari 11.500 orang.

Barry Callebaut Group melayani seluruh industri makanan, dari kalangan produsen makanan industri hingga pengguna cokelat artisanal dan profesional, seperti chocolatiers, pembuat kue, tukang roti, perhotelan, restoran dan katering. Dua merek global yang melayani kebutuhan konsumen Gourmet ini adalah Callebaut® dan Cacao Barry®.

Barry Callebaut Group bertekad menjadikan cokelat lestari sebagai tolok ukur pada 2025 guna menjamin masa depan pasokan kakao dan meningkatkan taraf hidup para petani. Perusahaan mendukung Cocoa Horizons Foundation dalam misinya untuk merumuskan masa depan kakao dan cokelat lestari.(Rls).
Home