Home
 
 
 
 
Diduga Bawa Wanita Lain Istri Kedua Mantan Kepala KIR Kota Pekanbaru Mengamuk

Senin, 04/03/2019 - 10:59:04 WIB

Titin (jelbab merah) mencoba masuk ruko suaminya namun dihalangi-halangi penjual longtong malam.
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU - Seorang nenek berusia 60  mengamuk di kedai lontong malam di jalan Imam Mundar Minggu malam 3/3/2019.

Nenek yang bernama Suhartini (Titin) ini mengamuk karena diduga membawa wanita lain yang dibawa suaminya di ruko lantai 2 Ruko tempat tinggal H Refdi.

Dari pantauan zonariau.com dilokasi, nenek yang akrab dipanggil Ibu Titin ini mengamuk karena tak kunjung ada kejelasan dari suaminya yang telah menjatuhkan talak kepadanya.

" Keluar...keluar.... lonte....lonte..... Haji lonte....," teriak Titin.

Kata demi katapun keluar dari mulut pesiunan PU Provinsi Riau ini sehingga sempat pintu ruko tempat kediaman H. Refdi tutup buka karena dihalang-halangi karyawan lontong malam dan nasi goreng yang sedang jualan malam.

" Buka pintunya...buka...buka...," teriak Titin semakin menjadi-jadi.

Tak lama datang telepon dari Haji Refdi menyuruh karyawannya benama Aris  untuk masuk kedalam ruko dan mengunci dari dalam.

Melihat ruko dikunci dari dalam, Titin pun semakin berang dan memukul rantai kepintu Ruko yang telah dikunci oleh Aris.

Cakap pesiunan PNS ini sudah tak terkendalikan, kadang lemparan baru pun sesekali dilempar diatas atap sambil teriak teriak. Mengamuknya Ibu yang sudah sekitar 60 tahun ini ada sekitar satu jam setengah.

Tambah mengamuknya Titin ini karena dua wanita yang jualan di lontong malam itu terkesan menghalang-halanginya masuk dalam ruko tempat suaminya.

Sempat terjadi adu mulut antara penjual lontong malam bernama Epi, namun setelah di jelaskan Titin apa sebabnya dia marah akhirnya dua wanita penjual lontong baru terdiam.

Dari informasi dari penjual nasi goreng bernama Aris juga menyebutkan istri pak Haji Refdi yang kedua ini sering sekali mengamuk di tempat pak Haji refdi saat ada mobil dan membawa wanita lain.

" Sudah seringlah bang, hal ini bukan yang pertama. Sebelumya juga pernah ibu itu pecahkan kaca mobil pak Haji," tuturnya Aris.

Aris menuturkan, " Kami juga rasanya ggak betah jualan disini kalau suasana ini sering terjadi, pelanggan kami pasti enggan masuk karena ada yang ribut-ribut," jelas Aris.

Aris menambahkan, sistim jualan nasi goreng dan lontong malam setor setiap hari kapada pemilik Ruko (H.Refdi-red) 200ribu setiap jualan.

Salah satu tamu dari lontong malam bernama Rudi menyebutkan, " Tadi aturan lapar, setelah melihat kejadian seperti ini laparpun hilang," tuturnya Rudi.

" Kami memang nikah siri, kedua pihak ada saksi/wali. Wali saya abang saya namanya Joko. Walinya H. Refdi juga ada tokoh kepala sukunya," terang Titin. 

Dari tuturan Titin, menikah dengan H. Refdi sudah 17 tahun membina rumah tangga dengan nikah siri. Selama membina rumah tangga, tak ada keturunan kedua pasangan pesiunan PNS ini.

" Sakitnya pak, uang saya dipakai dia tak kunjung dipulangkan dan menceraikan saya pun dengan sesuka hatinya." jelas Titin berurai air mata.

Dari penjelasan Titin, pernah menjatuhkan talak kepadanya dan menjanjikan uang Talak senilai Rp.100.000.000,- (Seratus juta Rupiah) dalam bentuk cek.

Dua tahu berlalu telah dijatuhkan talak namun janji tinggalah  janji dan dianggap berlalunya oleh Haji Refiq yang pesiunan kepala KIR Kota Pekanbaru ini tak kunjung merealisasikan janjinya kepada Titin. (Zai).
Home