Medan - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani, akhirnya dilaporkan terkait dugaan kecurangan Pemilu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara, Senin (22/4/2019) petang.

"Saya mewakili beberapa caleg yang sudah memberikan mandat ke saya untuk melaporkan kecurangan-kecurangan atau pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu dan Pemerintah Kabupaten Tapteng pada tanggal 17 April 2019," kata Roder Nababan SH di Kantor Bawaslu Sumut.

Diungkap Roder, pelanggaran tersebut sudah terjadi jauh-jauh hari sebelum 17 April 2019.

Di antaranya, sebut Roder, pertemuan yang dilaksanakan di Hotel Bumi Asih Desa Naga Timbul Kecamatan Sitahuis, Tapteng.

"Pertemuan di aula Hotel Bumi Asih Desa Naga Timbul Kecamatan Sitahuis, di-mana arahan Camat Dharma Pangihutan Lumbantobing dan Lurah Nauli Tomas supaya warga yang dapat Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memilih caleg Nasdem yang terdiri dari DS caleg DPR-RI, RS caleg DPRD Provinsi dan SPS caleg DPRD Kabupaten," beber Roder.

Menurut Roder, bahkan pihaknya sudah membayangkan pelanggaran luar biasa yang bakal terjadi di Tapteng.

"Kenapa saya bilang demikian? tiga minggu sebelum dilaksanakannya pemilu di Kabupaten Tapteng dugaan akan ada pelanggaran sudah kita sampaikan dengan mengirimkan surat ke Komnas HAM," kata Roder yang juga caleg di Kabupaten Tapteng.

"Sekaitan dengan ini kami juga kirimkan surat kepada Komnas HAM RI yang isi suratnya bahwa kebebasan berdemokrasi di Kabupaten Tapteng sudah mati," tambahnya lagi.

Dalam laporan ke Bawaslu, Roder yang mewakili beberapa caleg juga melaporkan peristiwa pada 17 April 2019 dimana saat pemungutan suara banyak hal-hal kejanggalan yang terjadi di 
seluruh Kabupaten Tapteng. 

Yaitu pelanggaran-pelanggaran yang sangat luar biasa oleh KPPS dan PPS serta penyelenggara Pemilu dam Bawaslu Kabupaten dan Panwas Kecamatan beserta ASN.

Sumber : Tribunmedan.com