Home
 
 
 
 
Ini Dia Calon Ibukota Negara Menurut Pak Jokowi

Selasa, 30/04/2019 - 20:21:09 WIB


TERKAIT:
   
 

JAKARTA - Pulau Kalimantan saat ini sering disebut wilayah yang cocok menjadi ibukota Negara. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait wacana pemindahan ibukota negara dari DKI Jakarta.

Presiden menyebut beberapa syarat sebuah daerah untuk jadi ibu kota negara pengganti Jakarta.

Dikatakannya, ada tiga daerah yang jadi kandidat ibu kota pengganti Jakarta.

“Ada tiga kandidat, tapi memang belum diputuskan, kami harus cek secara detail,” ungkap Jokowi usai berkunjung ke sebuah pabrik sepatu di Cikupa, Tangerang, Banten, Selasa (30/4).

Kendati begitu, Jokowi memberi isyarat bahwa tiga calon ibu kota itu di Pulau Kalimantan. Indikasinya Kalimantan berada di tengah-tengah Indonesia, tidak terlalu jauh dari timur, namun tidak terlalu ke barat.

“Bisa di Sumatera, tapi kok nanti yang timur jauh. Di Sulawesi agak tengah, tapi yang barat kurang (dekat). Di Kalimantan, kok di tengah-tengah ya. Kira-kira itu lah,” ucapnya.

Presiden juga mengaku enggan membeberkan nama calon ibu kota baru, karena pemerintah masih terus melakukan kajian dan pertimbangan terhadap tiga kota tersebut. Khususnya dari sisi daya dukung lingkungan kota, kebencanaan, dan kemungkinan pengembangan kota ke depan.

Jokowi menjelaskan, dari sisi daya dukung lingkungan, ia menekankan ibu kota baru harus memiliki ketersediaan air hingga energi yang cukup. Kemudian, dari sisi bencana, ibu kota baru nanti diharapkan minim risiko, seperti banjir, gempa bumi, dan lainnya.

Sementara dari sisi kemungkinan pengembangan kota diharapkan pembangunan ibu kota baru bisa dilakukan dengan cepat karena memiliki infrastruktur dasar dan bantuan dari kota pendukung di sekitarnya.

“Semua kami kalkulasi harus dirampungkan dulu nanti disampaikan ke saya, nanti saya putuskan,” jelasnya.

Di sisi lain, ia kembali menekankan bahwa wacana pemindahan ibu kota ini sudah bulat dan jangan diremehkan. Sebab, pemerintah mempertimbangkan kebijakan ini untuk menata Indonesia sampai 100 tahun ke depan, bukan sekadar beberapa tahun mendatang.

“Kami tidak berpikir sekarang saja, kami berpikir 10 tahun, 50 tahun, bahkan 100 tahun yang akan datang. Kami tahu Jawa ini kepadatan penduduknya sudah tinggi,” ujarnya.***

Home