Home
 
 
 
 
Pakai Anggaran Dana Desa Ratusan Juta, Proyeknya Terbengkalai Di Desa Danau Pandan

Sabtu, 11/05/2019 - 19:09:24 WIB

Foto Proyek yang terbengkalai
TERKAIT:
   
 
TAPANULI TENGAH - Pelaksanaan Proyek pembangunan desa yang bersumber dari anggaran Dana Desa masih banyak yang dikelola asal-asalan.

Seperti yang ditemukan oleh media zonariau.com di desa Danau Pandan Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah.

Pekerjaan pembuatan tembok  penahan tanah yang bersumber dari DD tahun 2018 tidak selesai. Seharusnya pekerjaan itu sudah harus selesai di tahun 2018 ditambah masa adendum 1 bulan.

Pekerjaan yang menelan anggaran nyaris 400 juta ini dikerjakan tidak sesuai dengan perencanaan. Nampak sebagian lagi belum di plester dan bahkan volume nya juga belum mencapai 250 meter sesuai plang proyek.

Pantauan dilapangan di awal bulan Mei 2019 tampak sekilas pekerjaan ini seolah-olah telah selesai dengan terpasangnya prasasti yang ditandatangani oleh kepala desa Nobuala Ziliwu.


Seorang warga yang ditemui disekitar proyek mengatakan bahwa proyek ini sudah terbengkalai sejak akhir tahun lalu. Ia menambahkan bahwa tidak tahu mengapa proyek itu mangkrak. Kami masyarakat tidak tahu kenapa di biarkan kades terbengkalai, padahal prasasti proyek sudah di pasang seolah sudah selesai, "kesalnya.

Pekerjaan Plesteran tidak selesai


Warga yang tidak mau dituliskan namanya ini mengaku kecewa melihat pekerjaan ini menelan biaya sangat besar dan kemungkinan terjadi mark up harga. " Masa 250 meter penahan tanah bisa mencapai 390 juta dan itupun tidak selesai,"paparnya.

Warga desa mengaku bahwa kepala desa tidak transparan dalam mengelola pekerjaan dana desa, Kepala desa lebih mengutamakan memborongkan pekerjaan itu kepada orang luar , warga desa hanya dipakai sebagai buruh harian. " Sebenarnya kalau pekerjaan pembuatan penahan tanah ini dapat kami borong dan kerjakan sebagai warga desa," kesalnya



Gambar mungkin berisi: luar ruangan
Prasasti yang terpasang di pangkal pekerjaan
 
Nobuala Ziliwu kepala desa Danau Pandan ketika di konfirmasi melalui pesan WA menjawab pekerjaan sudah selesai, balas nya singkat.
Ketika media ini menanyakan apakah pembayaran pelunasan atas pekerjaan sudah dibayarkan 100% tidak dijawab.


Melihat pekerjaan ini belum selesai ditahun 2018 namun sudah dipasang batu prsastinya   patut dicurigai terindikasi penyelewengan. Diharapkan kepada pemerintah kabupaten Tapanuli Tengah lebih tegas dalam mengawasi laporan tahunan para kepala desa. Kuat dugaan proyek ini dilaporkan telah selesai dan uangnya sudah dicairkan semua. Walau dilapangan belum selesai.( team zrc)***



Home