Home
 
 
 
 
Integritas Bawaslu Meranti Dipertanyakan

Kamis, 26/12/2019 - 19:09:27 WIB

Andi Rahman, Salah Satu Tokoh Pemuda
TERKAIT:
   
 
MERANTI -  Pilkada Serentak akan diselenggarakan kembali pada tahun 2020 mendatang. Ada 270 daerah yang akan mengikuti Pilkada Serentak ini. Diantaranya ialah Kabupaten Kepulauan Meranti.

Meskipun Pilkada serentak baru akan digelar tahun mendatang, namun tahapan sudah mulai dilaksanakan, antara lain proses penjaringan calon pada Partai Politik, Rekruitmen Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan bulan depan Rekruitmen Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK).

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepulauan Meranti sendiri, telah melakukan proses seleksi Panwascam beberapa waktu yang lalu. Namun, hasil seleksi Panwascam yang dilakukan oleh Bawaslu mendapat perhatian serius dikalangan masyarakat.

Diantaranya adalah Andi Rahman, Demisioner Bendum IPMK2M yang juga salah satu tokoh pemuda Pulau Merbau, ia menilai Bawaslu melakukan Rekruitmen menyampingkan asas transparansi, karena beberapa hal :
  1. Kelulusan seseorang untuk menjadi Panwascam ditentukan dengan seleksi yang tidak cukup Proporsional, karena penilaian dibagi kedalam 2 hal yakni, 30% untuk CAT dan 70% Wawancara.
  2. Poin 70% yang diberikan oleh Komisioner Bawaslu saat wawancara, tidak ada ukuran yang jelas indikator jawaban yang seperti apa pembagian dari 70 poin tersebut.
  3. Bawaslu mengumumkan pemenang hanya 3 besar, tidak ada pemenang cadangan yang disiapkan. Sehingga kedepan jika ada yang tidak bisa menuntaskan tugasnya hingga selesai, proses PAW akan berlangsung tertutup. Seperti yang terjadi di Rangsang Barat baru-baru ini.
  4. Perolehan nilai pada CAT tidak menjadi pertimbangan khusus untuk meluluskan seseorang, karena ada yang memperoleh nilai CAT rendah, dinyatakan lulus dan nilai tertinggi CAT, tidak dinyatakan lulus (tentu dengan alasan perolehan nilai wawancaranya lebih tinggi).
"Banyak kejanggalan pada proses pemilihan Panwascam kali ini, ini menjadi perhatian serius untuk kami, karna kami meyakini bahwa untuk mendapatkan pemimpin yang baik hanya akan lahir dari proses demokrasi yang baik,"_Ujar Andi Rahman yang akrab disapa Andi

"Kita menduga bahwa proses ini dilaksanakan tidak sehat, integritas para komisioner Bawaslu kita pertanyakan. Kalo proses rekruitmen penyelenggara saja dilakukan dengan cara yang tidak sehat, bagaimana mungkin kita akan mendapatkan pemimpin yang sehat,"_Tambah Andi.

Para Mahasiswa dan Pemuda akan melakukan kajian terhadap kejadian ini, dan akan mendiskusikan dengan pihak-pihak lain.

"Kita akan diskusikan masalah ini, dan seandainya ada bukti-bukti kuat yang menunjukkan proses ini dilakukan secara tidak sehat dan diluar dari aturan sebagamana seharusnya, akan kita teruskan ke DKPP, dan kita kawal sampai tuntas. Dia pikir menjadi pejabat itu bisa sesuka-sukanya,"_Tambahnya

Salah satu komisioner Bawaslu dan Ketua Pokja Pembentukan Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan, Mohammad Zaki belum memberikan keterangannya, wartawan zonariau.com sudah melakukan konfirmasi via handpone (WhatsApp) namun centang dua (dibaca), hingga berita ini diterbitkan. (MBS***)
Home