Home
 
 
 
 
Tewas Terjepit Crane
Tidak Menggunakan Alat Pelindung Diri, Pekerja Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Tewas Terjepit Crane

Kamis, 13/02/2020 - 11:01:06 WIB


TERKAIT:
   
 
BENGKALIS - Insiden kecelakaan kerja tragis terjadi di proyek pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai.

Seorang pekerja tewas mengenaskan akibat tertimpa alat berat jenis crane. Peristiwa itu terjadi tepatnya di Seksi Empat (IV), berlokasi di area pengerjaan proyek Jalan Tol Trans Sumatra Pekanbaru-Dumai km 36 Dusun Bahorok, Desa Pinggir, Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, Riau.

Korban yang diketahui sebagai pekerja lapangan itu berusia 23 tahun, dia meninggal di lokasi dengan kondisi terjepit.

Informasi yang dirangkum, korban bernama Aprianto Manik merupakan karyawan PT Grant Surya Pondasi (GSP).

Lakakerja yang merenggut satu nyawa itu terjadi pada Senin (10/2/2020).

Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adi dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Betul, kejadiannya, nanti kalau sudah lengkap akan disampaikan,” ungkap Sigit, Rabu malam (12/2/2020) kepada wartawan.

Pihak PT Hutama Karya selaku BUMN yang berwenang atas pekerjaan jalan bebas hambatan tersebut kepada wartawan membenarkan peristiwa ini.

Melalui Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Alfa Haga Rachmady dilansir dari Riaupos.co, Rabu (12/2/2020) malam membenarkan adanya kecelakaan kerja tersebut.

“Sehubungan dengan kecelakaan kerja yang terjadi di proyek pembangunan tol ruas Pekanbaru-Dumai pada hari Senin, kami sampaikan duka cita yang mendalam kepada korban beserta keluarga korban,” katanya.

Kecelakaan kerja di Seksi IV atau wilayah Kandis-Duri ini dialami karyawan PT GSP, dijelaskan Alfa, merupakan rekanan PT HKI dalam memobilisasi alat menuju lokasi pekerjaan. Sesuai prosedur quality dan keselamatan HKI, bebernya, diwajibkan untuk diselenggarakannya inspeksi bersama oleh HKI, vendor, konsultan, dan pemilik pekerjaan untuk menilai kelayakan alat yang akan bekerja.

“Namun sebelum inspeksi tersebut dilakukan, alat di-setting oleh korban, yang merupakan karyawan PT GSP, dan terjadilah kejadian yang tidak diinginkan tersebut,” ungkapnya.

Saat kejadian tersebut, PT GSP langsung berkoordinasi dengan HKI dan pihak keluarga untuk melakukan evakuasi korban. Kemudian sambung pihak HK, langkah lanjutannya dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur yang ada terhadap korban.

“Info dari PT GSP yang koordinasi dengan keluarga korban jenazah diantar ke Samosir (Sumatra Utara, red) sehari setelahnya (Selasa, 11 Februari, red),” katanya.

Langkah selanjutnya, atas kejadian tersebut pihak HKI selaku anak perusahaan PT HK yang menangani infrastruktur masih menanti investigasi dari Disnaker setempat terkait hal tersebut.

Kondisi kejadian ini juga tersebar melalui video yang beredar di Facobook, tampak seorang pekerja dalam posisi terimpit crane. Beberapa orang tampak kebingungan karena korban yang terimpit sudah tidak bergerak sama sekali. Pekerja proyek tersebut juga terlihat tidak menggunakan helm dan pakaian keselamatan (Alat Pelindung Diri) APD. (Riswan L)
Home