Home
 
 
 
 
Kasus Virus Corona Ancam Stabilitas Ekonomi Rakyat Riau
Aktivis PP GAMARI: "Sudah Seharusnya Pemda Turunkan Bantuan Logistik "

Sabtu, 28/03/2020 - 20:24:09 WIB


TERKAIT:
   
 
KAMPAR  - Bertempat di Rumah Singgah Sehat PP GAMARI, Jalan Kijang Putih (Garuda Sakti, KM 7), Desa Karya Indah-Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Aktivis Presidium Pusat Gabungan Aksi Mahasiswa Alumni Riau Menyerukan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Kota, untuk Segera Tanggap terhadap Situasi Darurat seperti saat ini (28/3/2020).

Karena, semenjak merebaknya wabah virus Covid-19 (Pandemi Corona), bukan hanya Dunia maupun Indonesia, Provinsi Riau juga menjadi Wilayah yang paling berpengaruh terhadap Stabilitas Ekonomi Rakyat.

Oleh karena itu, begitu banyak Rakyat Riau yang resah dan khawatir, terutama dari kalangan ekonomi menengah kebawah. 

Hal itu disampaikan Ketua PP GAMARI, ketika berada di Rumah Singgah Sehat, yang berlokasi di Kawasan Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Rumah yang berlokasi persis di Griya Surya Mantovani itu, juga membuka pintu bagi setiap warga yang membutuhkan tempat tinggal sementara, alias opsi untuk mengungsi dari keramaian kota.

"Tanpa berharap apapun, Rumah ini kami Wakafkan sementara, guna kepentingan bersama. Lokasinya yang masih jauh dari keramaian kota, dinilai sebagai tempat yang paling aman dan safety dari hiruk pikuk keramaian kota. Virus Corona itu paling cepat tertular karena hubungan kontak manusia yang cukup padat, nah disini kami kira tempatnya lebih aman, setidaknya untuk 7 Orang" tutur Larshen Yunus, Ketua PP GAMARI, selaku pemilik dari Rumah Singgah Sehat tersebut.

Masih kata Yunus, sapaan akrab pria berperawakan tinggi tegap itu, bahwa PP GAMARI sangat berharap, agar Pemerintah Daerah, baik itu Pemprov, Pemkab maupun Pemko, untuk segera menurunkan bantuan Logistik, berupa kebutuhan Pangan dan Obat-Obatan.

Karena menurutnya, dalam situasi yang terbilang cukup darurat ini, Rakyat Riau pastilah sangat membutuhkannya.

"Jelas saja, karena kita semua hampir dipastikan Lock Down, alias berdiam diri dirumah. Itu artinya Produktivitas dalam mencari Nafkah jadi terganggu. Apalagi itu bagi kalangan yang berprofesi sebagai Buruh Kasar, Karyawan maupun Ojek Online" sebut Mantan Sekretaris DPW JPKP Riau itu.

Apapun alasannya, tanpa mengurangi rasa hormat, PP GAMARI menilai Pemerintah saat ini sangat cuek dan kurang serius dalam bersikap. Karena, menurut Media Center Organisasi yang berdiri semenjak tahun 1991 ini, Pemprov Riau beserta 12 Pemkab dan Pemko se-Riau Memiliki Alokasi Anggaran Cadangan, yang diperuntukan untuk Darurat Bencana. Nah, dalam situasi ini mestinya Dana tersebut dikeluarkan, bukan justru malah menunggu datangnya bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari Pemerintah Pusat.

Sampai diterbitkannya berita ini, Larshen Yunus beserta Para Aktivis PP GAMARI, lagi-lagi mendesak agar pemerintah harus tanggap dalam menghadapi situasi sulit seperti ini. Semua Aspek sangat terpengaruh, Rakyat Riau dipaksa untuk berdiam diri dirumah, sementara Perut tidak bisa berhenti untuk diisi makanan dan minuman.

"Kami juga ingin kepastian dari Pidato Bapak Presiden Jokowi, yang baru-baru ini katakan, bahwa segala macam yang berhubungan dengan Kredit/Leasing, diberikan subsidi waktu selama 1 (satu) tahun, namun pada kenyataannya dilapangan tidak seperti itu. Pihak Bank justru tidak mengindahkan Anjuran dari Bapak Presiden maupun Kepala Daerah di Riau ini. Sekali lagi, Rakyat jangan hanya dipaksa untuk mengikuti segala macam anjuran dari Pemerintah, sementara Bantuan Logistik tidak juga turun" imbuhnya.

Terakhir, PP GAMARI kasih opsi untuk Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Kota se-Riau. Agar dapat Memberdayakan dengan Bijak Anggaran Tak Terduga dari APBD. Bila perlu juga didukung dari Rekomendasi yang bersifat memaksa, guna memastikan Keluarnya Bantuan dari pihak Perusahaan-Perusahaan Swasta yang ada di seluruh Wilayah Provinsi Riau ini.

"Hanya sekedar APD seperti Masker saja, harus menunggu bantuan dari Pemerintah Pusat. Kok malu-maluin seperti ini sih. Riau itu Kaya. Seperempat Konglomerat di Republik ini berasal dari Riau. Perusahaan banyak, Orang-Orang Kaya Banyak. Tinggal Gotong Royong saja, InshaAllah semuanya pasti terhimpun dengan baik. Niscaya, Wabah Virus Corona ini segera berakhir" harap Yunus, mantan Ketua Karang Taruna di Kota Pekanbaru, seraya mengakhiri pernyataan persnya.  (*)  M. Aji Panangi
Home