Home
 
 
 
 
Semprot Jalan Dengan Disinfektan Konyol

Kamis, 09/04/2020 - 12:45:31 WIB

Ketua tim pakar Gugus Tugas penanganan COVID-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito.
TERKAIT:
   
 
Jakarta - Penyemprotan jalan dengan Disinfektan adalah cara konyol itu penilaian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menghindari penularan virus Corona. Pakar virus Corona Pemerintah RI memahami bahwa penyemprotan jalan dengan disinfektan tidak disarankan WHO.

"Penyemprotan jalanan dengan disinfektan memang tidak direkomendasikan WHO," kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, kepada detikcom, Rabu (8/4/2020).

Profesor dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) ini menjelaskan, penularan COVID-19 adalah melalui cairan hidung dan mulut (droplet) orang yang terinfeksi, melompat lewat bersin dan batuk, masuk ke hidung, mulut, atau mata orang yang sehat.

Droplet yang mengandung virus Corona (SARS-CoV-2) bisa pula berada di permukaan benda dan disentuh oleh orang yang sehat, kemudian orang yang sehat tersebut tertular COVID-19 karena tangannya yang terkena droplet itu dia gunakan untuk menyentuh mulut, hidung, atau matanya.

"Masa kita pegang aspal kemudian kita pegang mata? Kan tidak. Yang sering dipegang adalah gagang pintu, kunci, ponsel, lantai untuk beraktivitas, hingga permukaan lantai masjid misalnya," kata Wiku.

Penyemprotan cairan disinfektan di jalanan bisa menyebar ke mana-mana, termasuk mengenai masyarakat. WHO sendiri tidak merekomendasikan cairan disinfektan digunakan langsung ke tubuh manusia karena bisa mengganggu kesehatan. Bukan tidak mungkin, zat yang terkandung dalam disinfektan masuk ke saluran penapasan manusia.

"Alih-alih ingin membunuh virus, yang terkena malah justru manusianya itu sendiri, menimbulkan masalah lain," kata Wiku.(Riswan***)

Sumber : detik.com
Home