Pekanbaru - Kendati belum terbukti dapat mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), namun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan diterapkan di kota Pekanbaru, dinilai sebagai solusi terbaik. Hal itu disampaikan wakil ketua DPRD Riau Hardiyanto, Senin (13/04/20).

"Ini sesuatu yang baru di Indonesia. Kalau boleh kita akui tidak ada satupun provinsi di Indonesia yang sudah memberikan bukti pelaksanaan PSSB berhasil termasuk DKI. Kita yakin dan percaya, Permen Kesehatan tentang PSBB adalah solusi terbaik dalam pencegahan covid-19", ujarnya.

Oleh karena itu kata Hardiyanto, Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru betul-betul melakukan desain skenario perencanaan yang matang.

Politisi Gerindra itu juga mengajak seluruh kabupaten/kota se Provinsi Riau yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 untuk mengusulkan dan menerapkan PSBB bersama Kota Pekanbaru.

"Logika berpikirnya adalah ketika Pekanbaru kita biarkan sendiri menerapkan PSBB berdasarkan izin Kemenkes itu berjalan 14 hari atau 20 hari kedepan, berhasil menekan penyebaran bahkan memutus mata rantai penyebaran Covid-19", ucapnya.

Tapi setelah izin PSBB habis kata Hardiyanto, tidak ada lagi kewenangan Pemko Pekanbaru dan bersiap untuk membatasi ruang gerak baik di dalam kota Pekanbaru maupun dengan kabupaten/kota tetangga bahkan provinsi tetangga.

Menurutnya, setelah selesai begitu dibuka dari kabupaten/kota yang lain boleh masuk ke Pekanbaru dengan bebas. Syukur-syukur yang masuk tidak terkontaminasi atau sehat. Tapi ada kalau ada yang positif, sangat rentan menyebarkan virus tersebut.

"Apalagi yang kita takutkan kalau barang impor dari luar negeri datang kesini. Yang kita takutkan transmisi lokal, ini paling bahaya. Makanya jangan sampai PSBB kota Pekanbaru nanti berhasil, tapi akhirnya sia-sia bagi Riau karena begitu selesai, kota Pekanbaru masuk lagi dari kabupaten/kota lain. (Riswan***)