Home
 
 
 
 
Korsel Berupaya Buka Lagi Dialog dengan Korut

Kamis, 17/09/2020 - 11:42:59 WIB

Presiden Korsel Moon Jae-in dan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un
TERKAIT:
   
 
ZONARIAU.COM - Menteri Unifikasi Korea, Lee In-young berupaya membuka kembali dialog antara Korea Selatan dengan Korea Utara di tengah meningkatnya ketegangan setelah dialog denuklirisasi dengan Amerika Serikat gagal.

Inisiatif tersebut terjadi hanya berselang beberapa hari sebelum peringatan ulang tahun KTT antar-Korea.

"Saya berharap, saluran komunikasi, termasuk kantor penghubung antar-Korea, dapat dipulihkan dan kami dapat melanjutkan dialog yang berpikiran terbuka di tanggal yang lebih awal," kata Lee.

Lee berbicara di depan pohon pinus yang berada di Panmunjon, desa di zona demiliterisasi, yang secara simbolis ditanam oleh Moon Jae-in dan Kim Jong-un di sela pertemuan puncak pertama mereka dua tahun lalu.

Pernyataan Lee ini disampaikan setelah Korut memutuskan untuk menghancurkan kantor penghubung antar-Korea yang berada di perbatasan kedua negara beberapa bulan lalu.

Kendati tidak secara langsung mengkritik langkah Pyongyang, ia menggambarkan penghancuran kantor penghubung sebagai 'urusan yang disesalkan'.

"Saya yakin Korea Utara memiliki keinginan untuk mematuhi perjanjian (2018) dengan caranya sendiri," lanjutnya.

Kesepakatan yang ditandatangani pemimpin kedua negara pada KTT Pyongyang 2018 terhitung sedikit. Beberapa poin kerja sama salah satunya, gabungan tim olah raga di perhelatan olimpiade, jaringan transportasi, dan kunjungan Kim ke Seoul.

Namun, hubungan kedua negara terhenti setelah KTT Hanoi antara Korut dan AS tahun lalu terhenti tanpa ada kesepakatan. Sejak saat itu, Korut kembali melanjutkan misi uji coba misil hingga puncaknya tragedi peledakan kantor penghubung antar-Korea di perbatasan pada Juni lalu.

Pyongyang berulang kali mengatakan jika pihaknya tidak tertarik membuka kembali pembicaraan dengan Seoul setelah kegagalan KTT Hanoi.

Di sisi lain, Moon masih menyerukan upaya pertemuan lain antara Kim dan Presiden Donald Trump pada November, kendati proses itu menemui jalan buntu.

Sumber : Cnnindonesia.com
Editor : Arif Hulu
Home