Home
 
 
 
 
Sistem Bayar Tol Tanpa Henti Ditargetkan Berlaku Awal 2022

Rabu, 23/09/2020 - 22:39:56 WIB

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah menggelar tender proyek sistem pembayaran tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Ilustrasi.
TERKAIT:
   
 
ZONARIAU.COM | Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menargetkan penerapan sistem pembayaran jalan tol tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) bisa dimulai pada 2022 mendatang. Sebelumnya, MLFF merupakan bagian dari pengembangan transaksi nontunai di jalan tol yang diberlakukan sejak 2017 lalu.

"Tahap berikutnya adalah Multi Lane Free Flow yang kami harapkan awal 2022 sudah mulai berjalan," ujar Plh. Anggota BPJT Unsur Kementerian PUPR Mahbullah Nurdin dikutip dari Antara, Rabu (23/9).

Saat ini, BPJT tengah melakukan tender atas proyek MLFF. Setelah menentukan pemenang lelang, maka seluruh pihak terkait akan mengebut proses persiapan infrastrukturnya.

"Untuk MLFF ini kami sekarang sudah dalam tahap tender pada September 2020, dan kami berharap akhir Desember 2020 sudah ketahuan pemenangnya, sudah ketahuan Badan Usaha Pelaksana (BUP)," katanya.

Untuk diketahui, MLFF mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 16 Tahun 2017 tentang Transaksi Tol Non Tunai. Melalui MLFF, BPJT yakin bisa mengurai antrian di gerbang tol, serta meminimalkan segala bentuk kerugian antrian tersebut.

Sebab, melalui sistem MLFF, pengguna jalan tol tidak perlu lagi berhenti ketika hendak membayar tol. Sejumlah negara pun telah menerapkan teknologi MLFF ini.

"Inilah pentingnya kami modernisasi dan membuat inovasi ke depannya, sehingga pengguna jalan tol lebih dilayani dengan sebaik mungkin," ujarnya.

Nantinya, pengelola akan memasang beberapa infrastruktur teknologi pendukung MLFF. Dengan demikian, setiap pengguna tol akan terdeteksi melalui sistem yang kemudian memotong saldo pada uang elektronik pengguna secara otomatis.

Rencananya, pemerintah akan memberlakukan MLFF di seluruh jalan tol. Implementasinya akan dilakukan secara bertahap mulai 2022 hingga 100 persen pada 2023 mendatang.

Sumber : Cnnindonesia.com
Editor : Arif Hulu
Home