Home
 
 
 
 
Dinilai Lecehkan Wanita Nias, David Wong di Kecam Aktivis dan Netizen

Minggu, 06/03/2016 - 23:20:07 WIB

Para Aktivis dan masyarakat Nias sedang mempersiapkan aksi
TERKAIT:
   
 
ZONA RIAU. COM - Gunungsitoli -  Masyarakat Kepulauan Nias yang sering bermain di media sosial dikagetkan oleh komentar  David Richardo Wong alias Wensiang. Dalam statusnya di Facebook berbunyi "Yupsss bener bgt sobat,,
Dan sbnrnya klo mau mempertahankan budaya asli Nias,
Maka para kaum hawa nya,
Bole jg tuch utk kembali berpakaian spt zaman bahelak..
Pastinya akan jd lbh ketara budaya Nias nya, jgn di robah",
Disesuaiin aja dgn zaman dl,
Spt sedia kala... Hehehehe
(spt Photo komen om Agus Hardiyan Mendrofa diatas)
Lumayan jg buat di Photo,
Pasti bakalan byk yg akan menjadikannya objek Photography,
Sama spt di daerah Papua sana..

Sebelum koment tersebut terlebih dahulu  ada koment Akun FB  Agus Hardiyan Mendrofa yang menposting foto wanita tanpa penutup dada.

Kontan berbagai tanggapan dan reakasi Netizens di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, ada yng menganggap itu biasa saja dan ada pula yang menilai ini adalah pelecehan.

Peristiwa itu menuai protes keras dari berbagai kalangan yang menilai bahwa hal tersebut adalah penghinaan atas kehormatan wanita Nias.Namun terdapat pula pihak-pihak yang melontarkan nada membela dan menganggap hal itu biasa saja.


Pantauan dilapangan, selain di jejaring facebook hal ini juga menjadi trend topik di kalangan masyarakat. Bahkan sejumlah aktifis telah membentuk sebuah perkumpulan dan berencana melakukan aksi demo pada minggu ini agar yang bersangkutan mengklarifikasi maksud dan tujuannya.

Pimpinan aksi perkumpulan (Aliansi Afore Ono Niha), Rahmatsyah Telaumbanua, Mengutuk keras pernyataan yang disampaikan oleh seseorang yang berinisial DRW alias Wensiang di jejaring social facebook terkait wanita suku Nias. Pihaknya berencana akan melakukan aksi unjuk rasa serta melaporkan masalah ini ke Penegak Hukum.

"Ini masalah harga diri, tidak pantas dia berkata demikian dengan meminta wanita suku nias kembali ke zaman dahulu dengan berpakain telanjang untuk dijadikan objek foto. Tidak ada negosiasi dalam masalah ini. Kita akan desak DPRD dan Polisi serta Lembaga Budaya Nias, untuk menuntaskan masalah  ini,"tegasnya ketika ditemui wartawan, usai menggelar diskusi, di Jalan Ir. Soekarno, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. Minggu (06/3/2016) .

Terpisah,Ketua LSM GEMPITA Kepulauan Nias, Sabarman Zalukhu, ketika dihubungi Via Seluler, Minggu (06/3), juga berpendapat yang sama, bahwa hal itu merupakan penghinaan dan pelecehan yang bersifat pornografi terhadap wanita suku Nias. Dia menilai seyogyanya DRW alias Wensiang dapat memahami nilai estetika serta kepatutan dalam berseni.

"Tidak pantas dia seperti itu, Kita desak seluruh pihak untuk menyikapi ini dengan tegas. Sudah cukup kasus yang dilakukan si Yanto Kadali beberapa waktu lalu. Harus ada efek jera kepada yang bersangkutan,".tegasnya

Sonni Lahagu yang juga salah seorang aktivis dari Forum Peduli Kepulauan Nias(For-Pedas) menilai pernyataan David Ricardo  sudah mengarah pada isu yang melecehkan  wanita kepulauan Nias,sehingga hal ini tak bisa dibiarkan dan harus kita suarakan kepada DPRD dan walikota Gunungsitoli agar segera memanggil yang bersangkutan untuk mempertanggung jawabkan statemennya tersebut,pungkasnya.

Salah seorang Netizen dengan akun fb Alvyman Hulu memuat status protes .Ia berkata " Ono Alawe Nono Niha Te o Aya" ( Gadis-gadis Nias dihina,red)
Ini merupakan penghinaan bagi kaum Hawa khsususnya Suku Nias....
Nenek moyang kita dulu yang berpakaian seadanya dijadikan bahan tertawaan oleh Oknum Manusia ini. Saudara kita ini mengklaim jika wanita-wanita Suku Nias Berpakaian kayak zaman dulu pasti sama dengan orang-orang Papua dan banyak Orang-orang yang berprofesi sebagai Fotografer akan menjadikan mereka objek Pemandangan menarik,"tulisnya.

Doni Kristian Dachi dalam komen menanggapi pernyataan DRW menulis : Aku sih cuma mau nanggapi, bahwa argumen David Richardo Wong Wensiang agak sedikit salah. David menunjukkan satu photo wanita nias setengah telanjang. Dia menjadikan ini sebagai acuan bahwa sebenarnya oke-oke saja mengekspos tubuh bagi masyarakat nias.

Untuk diketahui, photo itu adalah photo diawal 1900s oleh C.B Nieuwenhuis. Kalau jeli, pasti bisa melihat bahwa photo tersebut dilakukan di studio (lihat backgroudnya ciri khas photo potrait jaman tersebut). Dan david pasti tau bahwa photo jenis ini adalah photo yang di arahkan sesuai dengan keinginan photografernya. Bukan karena kultur, dan mungkin pula bukan karena keinginan sang model tersebut. Nah karena itu menjadikannya sebagai argumentasi bahwa budaya nias oke-oke aja untuk mengekspos tubuh telanjang jadi tidak pas.

Tapi saya ga ada masalah david mau photo bikini-bikinian ama miss rusia. Terserah saja, Itu kan profesi.

Ketua Paguyuban Nias  "IKNR" ikut menyayangkan status-status tersebut.

Sefianus Zai selaku Ketua umum Ikatan keluarga Nias Riau menyayangkan status yang demikian, karena hal yang berhubungan dengan budaya dan kultur sebuah suku itu pastinya sangat sensitif, ini tidak layak disampaikan di halayak ramai apalagi di medsos....seolah olah wanita2 Nias harus diexplor dan dikembalikan pada zaman baholak ( dahulu kala) sehingga baru dapat dikatakan berbudaya." Ini menyinggung perasaan suku Nias yang dikenal sangat kental dengan adat istiadat,ini layak dipertanyakan dan di beri nasehat oleh tokoh2 adat dan pemerinta daerah di Nias agar tidak diulangi dan terulang dikemudian hari,"Ucap Sefianus Zai.

Sefianus Zai yang berada dikota Pekanbaru ini menambahkan bahwa koment dari  Agus Hardiyan Mendrofa juga harus turut dipertanyakan,apa  maksudnya memposting gambar wanita tanpa busana di bagian dada, seolah-olah kebudayaan Nias ini menjadi bahan olokan, karena sesungguhnya sekalipun foto itu bersumber dari Buku Nias Tribal yang diterbitkan museum nusantara Delf-Holland namun hal ini tetap sulit dibenarkan karena budaya Nias tidak sama dengan budaya barat,"tegasnya.

"Kalaupun dahulu kala para wanita Nias tidak memakai baju, misalnya... namun apakah wanita Nias sekarang juga harus tidak pakai baju untuk menandakan wanita Nias punya Budaya? Dan saya pikir seluruh manusia di muka bumi ini dahulunya tidak pakai baju, dan kita tidak mesti harus kembali kesana (jaman baholak) sesuai yang dismpaikan saudara David Richardo Wong Wensiang, apakah putri saudara kita David  Richardo atau putri yang membuat pernyataan itu bersedia di foto tanpa busana ? dan apakah foto itu menjadi kebanggaan bagi  orangtuanya ? apakah itu bukan justru mempermalukan keluarga dan merusak budaya Suku Nias...? Tanya Sefianus geram. " Kita berharap agar saudara kita David Richardo segera mengklarifikasi dan meminta maaf, agar masalah ini segera selesai,"harapnya.(Yasa Gulo)

Baca : Aktivis Akhirnya Polisikan DRW, Atas Pernyataan di Medsos Yang Diduga Menghina
Aktivis
Akhirnya Polisikan DRW, Atas Pernyataan di Medsos - See more at:
http://zonariau.com/read-8558-2016-03-07-aktivis-akhirnya-polisikan-drw-atas-pernyataan-di-medsos.html#sthash.EbmYs54A.dpuf
Home