Home
 
 
 
 
Plt Gubernur Riau Berikan Kuliah Umum di Universitas Kyoto Jepang

Selasa, 26/04/2016 - 09:09:19 WIB

Gubernur Riau saat memberikan kuliah umum di Universitas di Jepang.
TERKAIT:
   
 
ZONA RIAU. COM - Pekanbaru -  Aksi Restorasi Gambut di Riau Mendapat Dukungan Dari berbagai lembaga Penelitian dan Universitas di Jepang. Provinsi Riau merupakan salah satu Provinsi di Indonesia dengan luasan lahan Gambut yang sangat luas yaitu mencapai 5,7 Juta Ha atau lebih dari 60% dari total areal Provinsi Riau (Kementerian Lingkungan Hidup, tahun 2009). Lahan gambut menyimpan karbon yang sangat besar, oleh karena itu bahaya dari rusaknya lahan gambut yang tidak dijaga dan dikelola dengan baik akan berdampak tidak hanya secara lokal dan regional saja, melainkan akan berkontribusi pada bencana global perubahan iklim. Dilain sisi lahan gambut juga berpotensi untuk menguntungkan secara ekonomis bila dimanfaatkan secara benar.

Memahami pentingnya menjaga dan mengelola lahan Gambut maka Pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Restorasi Gambut dengan berbagai langkah dan strategi dalam jangka pendek maupun jangka panjang untuk memperbaiki lahan gambut di Indonesia. Pada tahun 2016 Pemerintah akan fokus pada beberapa Provinsi yaitu Provinsi Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan tengah.

Salah satu agenda BRG RI di tahun 2016 memperluas dukungan berbagai pihak baik nasional maupun internasional. Universitas Kyoto di Jepang, menjadi kunjungan luar negeri pertama Kepala BRG dalam rangka merespon rencana kerjasama penelitian aksi untuk sukses restorasi gambu, dimana salah satu Agenda yang dilakukan adalah pernyataan bersama antara BRG RI dengan Kyoto University dan National Institues for the Humanities (NIHU). Dari pemerintah Republik Indonesia dihadiri langsung oleh Kepala Badan Restorasi Gambut bapak Nazir Foead yang didampingi Deputi 4  Bapak Harris Gunawan, Kementerian Lingkungan Hidup, UNDP dan Gubernur Riau. Sementara dari Universitas Kyoto dihadiri langsung oleh President of Kyoto University bersama profesor dan para peneliti dari berbagai universitas dan lembaga penelitian di Jepang, termasuk JICA.(Nin)
Home