Home
 
 
 
 
Demi Novanto, Lagi-lagi Luhut Catut Nama Jokowi di Munaslub

Senin, 16/05/2016 - 16:15:46 WIB

Luhut Pandjaitan
TERKAIT:
   
 
ZONA RIAU. COM - Jakarta - Menko Polhukam Luhut Pandjaitan mendatangi arena Munaslub Partai Golkar di kawasan Hotel The Mulia, Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5) kemarin. Kepada para wartawan, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengaku akan mengikuti agenda Munaslub Golkar dengan membawa pesan khusus dari Presiden Jokowi. Menurutnya Jokowi tak ingin ketum Golkar rangkap jabatan.

"Buat presiden, siapa saja (ketum Golkar terpilih) enggak masalah. Hanya beliau (Jokowi) tidak nyaman kalau rangkap rangkap jabatan. Karena beliau di kabinet juga enggak mau ada rangkap-rangkap jabatan, walaupun dia bukan member kabinet. Itu saja sih," ungkap mantan wakil ketua umum Golkar tersebut.

Selain itu, pesan Jokowi agar ketum yang terpilih memang benar-benar diusung oleh kader Golkar sendiri. "Kemudian kedua, siapa yang didorong Golkar sendiri. Pak Ical mendorong seseorang, kemudian nyaman, presiden nyaman, ya nyaman," tuturnya.

Luhut juga menegaskan bahwa, hal terpenting yaitu pemungutan suara digelar secara demokratis. "Enggak boleh power-poweran," ucapnya.

Luhut juga berujar bahwa Golkar harus introspeksi diri. Sebab jika tidak akan terulang lagi dualisme pengurus partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Belajar dari pengalaman lain (Munas lain), akhirnya kemarin ada nakal-nakalan jadilah perpecahan, janganlah itu, kan costnya mahal banget," pungkasnya.Pernyataan Luhut pun membuat kubu Ade Komarudin berang. Kubu Ade Komarudin merasa disudutkan dengan pernyataan Luhut tersebut.

"Lagi-lagi nama presiden di bawa-bawa. Dalam pertemuan Luhut dan dua caketum Golkar di Sebuah Hotel di Bali, Luhut mengatakan Presiden Jokowi tidak nyaman dengan ketua umum rangkap jabatan," kata tim Ade Komarudin, Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Bamsoet mengaku sudah mengecek apakah benar Jokowi memberi saran seperti apa yang dikatakan Luhut. Namun menurutnya, hal tersebut tidak benar.

"Presiden bahkan menegaskan tidak masalah ketum Golkar itu rangkap jabatan ketua DPR, Ketua Fraksi, Anggota DPR maupun gubernur," tuturnya.

Bamsoet mengingatkan dengan tegas agar Luhut tak mencatut nama Jokowi untuk mendukung salah satu bakal caketum Golkar. "Saya mengingatkan kepada siapapun. Janganlah geret-geret presiden dalam pusaran pertarungan di Munas Golkar. Kita kan sudah sama-sama menyaksikan ketegasan sikap netralitas presiden dalam pembukaan Munas Golkar tadi malam," pungkasnya.

Pencatutan nama Jokowi ini pun sudah kesekian kalinya yang dilakukan Luhut. Terakhirnya, Luhut menyebut bahwa Istana mendukung Setya Novanto dalam bursa pemilihan ketua umum Golkar. Namun hal ini langsung dibantah oleh Juru Bicara Kepresidenan.

"Presiden tidak pernah menyampaikan dukungan kepada salah satu kandidat ketua umum dan tidak ikut mencampuri urusan internal Golkar," tutur Johan, Senin (9/5).

Menurut Johan, soal siapa yang tepat memimpin Golkar diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme Munaslub. "Presiden menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme yang ada di Golkar dalam memilih ketua umum," katanya.(Mdk/Efi)
Home