TEMBILAHAN, Zonariau.com- Forum Komunikasi Wartawan Inhil (FKWI) berikan dedikasi dan mengedukasi masyarakat untuk menerapkan program ketahanan pangan.
Gerakan ini dilatar belakangi adanya potensi krisis pangan global sebagai dampak dari pandemi COVID-19, membuat ketidakstabilan ekonomi.
Bahkan gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu, yang mengakibatkan ekonomi merosot berujung tingginya angka kriminal.
Untuk meminimalisir dan mengantisipasi potensi tersebut, masyarakat Inhil harus melakukan penghematan dan menanam bahan pangan lokal secara mandiri.
"Jika ini dilakukan, maka kebutuhan masyarakat Inhil terpenuhi secara mandiri. Serta gerakan beli hasil tanaman pangan petani lokal juga digencarkan," terang Ketua FKWI, Deby Candra Syahriwan.
Deby berharap melalui tanaman hidroponik dan aquaponik yang dibangun FKWI dapat memberikan contoh kepada masyarakat Inhil agar harapan pemerintah program ketahanan diimplementasikan.
FKWI mendukung program tersebut melalui program Jurnalis Bertanam (Jurberta), memberikan informasi yang mengedukasi tentang revolusi teknik pertanian pola hidroponik dan aquaponik, juga jahe merah menggunakan tanah organik.
"Ini perlu digalakkan, kerana pertanian ini tidak perlu lahan luas dan tekniknya yang dinilai sangat sederhana serta ramah lingkungan," papar Deby.
Program ini salah satu langkah konkret, merangsang masyarakat bertani secara mandiri memenuhi kebutuhan pangan keluarga, dengan memanfaatkan pekarangan kosong di sekitar perumahan mereka.
Progam ini juga memberikan solusi pangan keluarga, apalagi dengan susahnya memperoleh sayuran yang sehat dan terasa aman untuk dikonsumsi. Sayur mayur yang dipanen tentunya lebih higienis karena dari pupuk kompos organik.
Terkahir Deby mengatakan, program ini akan terus berkesinambungan, memberikan sebuah pembeharuan dan pro rakyat, memberikan edukasi pertanian secara mandiri agar dapat diimplementasikan masyarakat Inhil dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.
*Ht