Miris, Siswa Belajar Diruang Berdinding Asbes, Berlantai Tanah Dunia Pendidikan Pasaman Barat Jadi Sorotan
Minggu, 12 Januari 2025 - 06:22:33 WIB
 |
foto istimewa. Para siswa SD 23 Talamau belajar di gedung bekas bangunan Huntara berdinding asbes, berlantai tanah |
TERKAIT:
Pasaman Barat, - Zonariau.com
Kondisi sekolah yang berada di daerah Pasaman Barat tepatnya di Jorong mudiak Simpang Rimbo Abu Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Terlihat, sangat miris nasib pendidikan di daerah tersebut. murid dan para guru yang seharusnya telah menempati bangunan baru akhirnya, hanya mimpi dan jauh dari harapan.
Pasalnya, Sekolah SD 23 Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat yang terkena gempa beberapa waktu yang lalu, mendapatkan bangunan baru yang akan di bangun. Ternyata bangunan lokal yang di harapkan para siswa dan Guru SD 23 Talamau tak kunjung selesai oleh rekanan kontraktor.
Proyek Pembangunan Rehabilitasi Ruang Kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 23 Talamau yang dikerjakan rekanan kontraktor CV. Sekawan Jaya Abadi tersebut, yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024, dengan nilai kontrak Rp 404.685.000 (Empat Ratus Empat Juta Enam Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Rupiah justru menimbulkan kerugian terutama terhadap Dunia pendidikan.
Dari hasil investigasi awak media dan LSM P2NAPAS saat mendatangi lokasi sekolah SD 23 Talamau. Memang terlihat bangunan yang lama telah di robohkan. Dan hanya beberapa tonggak bangunan lokal yang terpasang. Jumat, ( 10/01/25).
Selain dari bangunan yang terbengkalai, terlihat juga nasib para guru dan para siswa sekolah SD 23 Talamau belajar di bangunan sekolah berdinding asbes,berlantai tanah bekas Huntara pasca gempa yang melanda Nagari itu.
Lebih prihatin nya lagi, Proses mengajar itu telah berjalan beberapa bulan. ketika hari hujan mengenangi ruang sekolah. Hal ini, sangat berdampak buruk kepada para guru dan siswa. Tentunya , tidak tertutup kemungkinan para siswa bahkan Guru dapat mengalami sakit diare, penyakit kulit dan penyakit lainnya.

“iya pak, sejak beberapa bulan lalu, selain belajar pagi harinya, siswa kami juga harus belajar sore harinya secara bergantian, karena ruangan tidak cukup mengisi 170 lebih siswa yang ada”, ungkap salah seorang guru yang tidak mau disebutkan namanya.
Seterusnya, Para guru dan siswa terpaksa melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) di ruang Gudang sekolah secara bergantian karena bangunan tempat belajar yang biasa mereka tempati telah di robohkan sementara bangunan tidak selesai dikerjakan pihak perusahaan sampai saat ini.
Ia juga mengatakan, bahwa kegiatan pekerjaan pembangunan rehab ini sudah terhenti sekira 1 atau 2 bulan yang lalu. Yang mana bulan Desember telah bisa dipergunakan, namun kami tidak tau pasti penyebabnya. Bebernya.
Terlihat, Proyek dengan nomor kontrak 420/239/SPK-Tender/Disdik/2024 dengan Tanggal Kontrak 23 September 2024 masih menjadi tanda tanya warga sekolah dan masyarakat karena dibeberapa Sekolah Dasar di daerah itu kegiatan ada yang masih berlangsung dan ada juga yang telah finising.
Saat ditelusuri tim awak media, dilokasi ditemukan beberapa puluh semen dengan merk Tiga Roda yang sudah membatu karena diduga lama tidak terpakai, dan ditemukan juga beberapa bahan material lainnya yang sengaja ditinggalkan pelaksana kegiatan seperti tumpukan Batu Bata dan beberapa batang besi.
Awak media mencoba menghubungi Kepala dinas pendidikan kabupaten Pasaman Barat, namun sampai berita ini ditayangkan pihak Dinas Pendidikan Pasbar enggan berkomentar terkait pembangunan ruang kelas tersebut.
Menanggapi belum selesainya, pekerjaan rehap ruang kelas tersebut Ketua didampingi Bedum LSM P2NAPAS Perkumpulan Pemuda Nusantara Pas Aman Ahmad Husein Batu Bara dan Icuk Rz mengatakan, sangat Prihatin dan sedih sekali terhadap terhadap dunia pendidikan kabupaten Pasaman Barat.
” Ya, Kami sangat Prihatin dengan keadaan proses belajar mengajar tersebut” katanya.
Ahmad Husein menuding Pejabat Dinas pendidikan kabupaten Pasaman Barat, telah gagal melaksanakan pekerjaan dan pengawasan pembangunan rehap sekolah di Pasaman Barat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kejanggalan kejanggalan pekerjaan pada Dinas Pendidikan Pasbar ujarnya.
Husein juga menegaskan bahwa pejabat Dinas pendidikan perlu evaluasi, untuk rotasi dan mutasi, untuk penyegaran agar Dinas Pendidikan Pasaman Barat lebih baik, Tegasnya.
”Pejabat Dinas Pendidikan Pasbar telah gagal melaksanakan pekerjaan dan pengawasan pembangunan ruang sekolah dan hal ini sangat berdampak negatif pada proses belajar dan mengajar di sekolah tersebut, perlu penyegaran rotasi dan mutasi, untuk penyegaran”, tuturnya.
Hal senada juga diutarakan, Icuk Rz selain gagalnya pejabat dinas pendidikan Pasbar dalam melaksanakan tupoksinya, hal ini menjadi perhatian Bupati Pasaman Barat dalam mengangkat dan memilih para pejabat dilingkungan Dinas Pendidikan.
Selain itu kata Icuk Rz, terkait banyak nya dugaan kejanggalan - kejanggalan Pekerjaan, baik fisik atau non fisik di dinas Pendidikan Pasaman Barat, hal ini pastinya bakal kita laporkan kepada pihak yang berkompeten. Tegas Bedum DPP P2NAPAS. ( 002 ).